MENARANEWS.COM (Demak) – Tradisi takbir keliling yang dilakukan masyarakat Demak selain menjadi hiburan untuk warga juga seringkalo menjadi permasalahan karena berujung gesekan.
Untuk itu Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Demak Supriyanto, menghimbau kepada seluruh Kepala desa di 14 kecamatan di Demak untuk mensosialisasikan warganya agar menjaga keamanan dan ketertiban selama mengikuti kegiatan takbir keliling dimalam Idul Fitri yang diselenggarakan tiap-tiap desa.
Supriyanto mengaku kegiatan yang diselenggarakan setahun sekali tersebut kerap terjadi gesekan antar warga, meski demikian pihaknya tetap mempersilakan warga untuk melakukan takbir keliling.
“Seluruh Kepala desa yang tergabung dalam APDESI untuk mengawasi betul kegiatan takbir keliling dimalam lebaran,” tegas Supriyanto.
Diharapkan kepala desa untuk senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan Satpol PP selama takbir keliling berlangsung, untuk meminimalisir terjadinya konflik antar warga.
“Saya wajibkan kepala desa untuk menggandeng pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP,” terang ketua APDESI Demak.
Sesuai dengan kesepakatan para tokoh alim ulama di kabupaten Demak, lanjut kepala desa Surodadi ini, agar tidak memamerkan replika Ogoh-ogoh atau patung atau benda yang bernyawa dalam arak-arakan takbir keliling.
“Replika yang bernyawa dihimbau untuk tidak dipamerkan saat takbir keliling, diganti dengan benda mati seperti, Ka’bah dan sebagainya,” pungkas Supriyanto. (Nungki)