MENARAnews, Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan tegas menyatakan dirinya merupakan kepala daerah bagi seluruh umat beragama di Kabupaten Kediri, bukan hanya milik salah satu agama tertentu.
Pernyataan bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito itu disampaikan menindaklanjuti sambutan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri Murtaji pada acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
“Tadi dikatakan Pak Murtaji, bahwa kementerian agama hari ini membuktikan sebagai kementerian yang bukan kementerian agama umat Islam, tapi kementerian seluruh agama,” ungkapnya saat menghadiri acara Dharma Santi di Candi Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Minggu (30/4).
Menurut Dhito, saat pemerintahan pusat telah membuktikan keberadaannya untuk mengayomi semua agama yang ada dan diakui di Indonesia, hal itu juga harus terjadi di tingkat pemerintah daerah.
Walaupun di Kabupaten Kediri, penduduk mayoritas Muslim, sebagai kepala daerah, Dhito mengaku harus dapat mengayomi dan bersikap adil bagi seluruh umat beragama yang ada.
“Bupati Kediri bukanlah bupati umat Muslim saja tetapi Bupati untuk seluruh umat. Saya harus berlaku adil kepada seluruh pemeluk agama yang diakui oleh bangsa dan negara, karena itu yang menjaga persatuan negara kita,” tutur Dhito.
Dalam kesempatan tersebut, Dhito menyampaikan selamat kepada umat Hindu yang baru saja merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
Didepan masyarakat dari lintas agama yang hadir dan umat Hindu yang merayakan Dharma Santi, Bupati muda itu menyampaikan permintaan maafnya apabila selama dua tahun menjabat masih ada kebijakan yang belum bisa menyenangkan semua pihak.
“Tapi percayalah saya akan terus berusaha bagaimana menyejahterakan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri dan semua umat di Kabupaten Kediri,” kata Dhito.
Disampaikan juga, Pemerintah Kabupaten Kediri memiliki komitmen untuk memberikan kesejahteraan bagi guru-guru agama non formal melalui program pemberian insentif.
Program yang sudah berjalan sejak 2021 itu setidaknya hingga 2022 telah menyasar 7500 guru dengan rincian 6.665 guru muslim, 835 non muslim.
Sementara itu, Ketua PHDI Kabupaten Kediri Murtaji menyampaikan terimakasih atas perhatian yang diberikan Bupati Kediri kepada umat Hindu.
Diungkapkan Murtaji, selain dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pendidikan memberikan perhatian bagi umat Hindu di Bumi Panjalu seperti pemberian bantuan guru pasraman.
“Kami di Hindu mendapatkan guru pasraman, sehingga anak didik kami mulai karawitan, pendidikan formal itu dikelola guru pasraman,” beber Murtaji.
Selain guru pasraman, lanjut Murtaji, pemerintah daerah setiap bulannya memberikan pembinaan antar lembaga Hindu. Penerapannya, setiap bulan dilakukan koordinasi antar lembaga secara bergantian untuk menata umat di Kabupaten Kediri. (Nap)