MENARANEWS (Demak) – Bertempat di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Masjid Agung Sultan Fattah (YWMASF) Demak, Habib Luthfi bin Yahya mengukuhkan kepengurusan yayasan tersebut masa bhakti tahun 2022-2027, Kamis (28/12/22).
Habib Luthfi secara pribadi mengukuhkan 23 pengurus yang merupakan tokoh masyarakat dari lintas elemen. Di mana terlantuj sebagai Ketua YWMASF, Prof Dr Abdurrahman Kasdi Lc MSi.
Bupati Demak hadir secara pribadi dalam pengukuhan gang juga bersamaan dengab Halaqoh Kebangsaan, bersama forkkpimda dan sejumlah tokoh masyarakat yang diundang.
Dalam kesempatan tersebug Habib Luthfi menyampaikan, pengurus yang telah dikukuhkan mengemban amanat untuk menjaga sejarah, utamanya Masjid Agung Demak Sultan Fattah, dan harus bisa mengangkat sejarah yang ada di Tanah Air, khususnya yang ada di Kabupaten Demak.
“Tugas ini memang tidaklah mudah karena harus bertanggung jawab menjaga keberadaan sejarah yang ada di negari tercinta,” tuturnya.
Ada pesan khusus dalam pengukuhan tersebut yakni yayasan diminta untuk menjaga keutuhan sejarah.
“Terlebih Kabuaten Demak ini adalah punjernya penyebaran Islam di Pulau Jawa, saya berharap ikrar pengurus Yayasan Wakaf Masjid Agung Sultan Fatah Demak dapat meniru dan melestarikan apa yang telah dilakukan oleh Walisongo, agar masyarakat Kabupaten Demak tidak kepaten obor atau buta tentang sejarah,” ucap Habib Lutfi.
Sementara itu Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, melalui halaqoh kebangsaan diharapkan dapat menguatkan hubungan yang harmonis baik di internal umat Islam maupun antar umat beragama dengan pemerintah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Bupati Demak menyampaikan dukungannya terhada kepengurusan Yayasan Wakaf Masjid Agung Sultan Fattah (YWMASF) Demak
“Sebagaimana yang telah ditekankan Ketua Pembina YWMASF Habib Luthfi. Maka kita harus bisa mengaktualisasikan program-program prioritas,” pungkasnya.
Bupati juga mengingatkan jika Kab Demak berhasil menjaga aset sejarah, berarti Kab Demak dapat menyelamatkan cermin peradaban suatu bangsa. (Nungki)