MENARANEWS.COM (Demak) – Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Fraksi PPP, Kholid Muktiono lepas menghadiri sidang Paripurna di Gedung DPRD Demak, Jumat (2/9/22).
Sebagai sosok yang mewakili masyarakat, Ia meminta Pemerintah mengkaji ulang terkait penyesuaian harga BBM, karena baik secara pribadi maupun mewakili Fraksi PPP Ia merasa jatuh kasihan kepada masyarakat kecil.
Ia menyampaikan bahwa usai pandemi menghantam, saat ini masyarakat masih banyak yang memiiki beban finansial, serta masih dalam proses pemulihan ekonomi.
“Jangan beri masyarakat beban yang melebihi kapasitas. Jadi kami menuntut, rencana kenaikan BBM itu dikaji ulang kembali!” tegas Kholid.
Kalau alasannya adalah menghemat APBN, lanjutnya, maka pemerintah harusnya mencari solusi yang tidak membebankan masyarakat.
“Bila alasanya (kenaikan BBM – red) karena menghemat APBN, ya cari solusi lain. Rakyat kan sudah membayar pajak, jadi jangan dibebankan apa yg menjadi kewajiban Negara,” ucapnya.
Ia juga meminta Pemerintah memahami, bahwa ada efek domino dari kenaikan BBM. Yang mana selain berdampak ke faktor ekonomi juga faktor sosial. Salah satu yang Ia kawatirkan adanya potensi naiknya tingkat kriminalitas.
“Kami tentunya berharap agar Pemerintah bijak, sehingga tuntutan dari masyarakat agar rencana kenaikan BBM dipertimbangkan kembali,” pungkasnya.
Saat ini di beberapa SPBU masih banyak masyarakat mengantri untuk pembelian Pertalite, sementara untuk BBM jenis Pertamak masih belum menjadi pilihan utama untuk masyarakat Kab Demak. (NSN)