MENARANEWS (DEMAK) – Persoalan abrasi yang berpotensi membuat sebagian wilayah Kab Demak tenggelam dan hilang seakan menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung usai. Salah satunya persoalan di Dukuh Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kab Demak.
Untuk itu warga dukuh desa tenggelam tersebut, melakukan audiensi kepada DPRD Kab Demak yang kemudian di terima di ruang rapat pimpinan dan juga dihadiri perwakilan OPD terkait, Rabu (18/8/21).
Dalam kesempatan tersebut, Ma’aruf, perwakilan warga Timbulsloko menyampaikan paparan permasalahan terkait masalah desanya antara lain infrastruktur, pemakaman, hingga pengelolaan sampah.
“Penanganan yang paling vital untuk saat ini adalah masalah pemakaman. Pasalnya area makam telah tergenang oleh air, sehingga beberapa warga yang meninggal dimakamkan di luar Dukuh Timbulsloko,” ucap Ma’aruf.
Ia juga menyampaikan terkait keadaan perekonomian warga Timbulsloko yang ingin ada kemandirian ekonomi, serta menyampaikan bahwa masyarakat dengan 592 jiwa dengan 197 KK tersebut terkedala akses keluar masuk desa karena jalan menuju desa sudah tergenang air.
Menanggapi pemaparan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet, memutuskan untuk terlebih dahulu memfokuskan penyelesaian masalah di area pemakaman warga yang tergenang air rob dengan waktu penyelesaian tidak lebih dari 1 bulan.
Ia pun juga menyampaikan perlunya dipersiapkan penanganan jangka pendek serta jangka panjang, terlebih terkait kebutuhan akan anggaran yang harus disediakan.
“Penanganan dampak rob Dukuh Timbulsloko itu tidak bisa diperbaiki secara parsial, harus secara menyeluruh. Melihat pemakaman warga Dukuh Timbulsloko yang sangat mengenaskan itu memang harus segera diselesaikan, namun tidak bisa secara langsung, harus bertahap,” tegasnya.
Ketua DPRD juga memberi solusi untuk warga Timbulsloko yang ingin mandiri secara perekonomian, yakni melalui dinas terkait warga dipersilakan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan seperti peningkatan ekonomi di masa pandemi Covid-19, serta akan membantu menghubungkan kepada pihak Rumah Ilham (yang merupakan pembeli sampah plastik) agar masuk ke desa Timbulsloko serta akan meminjamkan perahu dengan berkoordinasi dengan BPBD.
“Kita tidak hanya mengatasi rob nya tapi juga bagaimana kita mengatasi dampak dari rob itu sendiri untuk saat ini. Rencana kita masukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar bisa tuntas di 2026, dengan asumsi pembiayaan dari pusat dan provinsi, harapannya seperti itu.” pungkasnya.
Dalam audiensi tersebut warga Timbulsloko didampingi oleh Tim Solidaritas Kemanusiaan, yang mana sudah menjadi pendamping desa tersebut sejak pandemi covid 19 melanda.(NSN)