MENARANEWS (Demak) Sebagai upaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat desa, lima desa dari dua kecamatan di Kabupaten Demak, yakni Desa Bogosari Kecamatan Guntur, Desa Tangkis Kecamatan Guntur, Desa Bakalrejo Kecamatan Guntur, Desa Sarirejo Kecamatan Guntur dan Desa Wedung Kecamatan Wedung, mendeklarasikan adanya bank sampah.
Kegiatan yang menampung 296 anggota itu diadakan dengan tema “Ayo pilah dan tabung sampah kita menjadi emas permata di hatimu”, seperti yang disampaikan Agus Romli, Inisiator sekaligus pendamping Desa Bogosari Kecamatan Guntur, yang mengatakan, bahkan kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran untuk peduli lingkungan sekaligus berguna bagi peningkatan perekonomian warga di tengah pandemi.
“Sampah tersebut bisa jadi emas, peduli lingkungan dengan nanam pot bunga plastik bekas tiga jenis bunga, dan melakukan pemberdayaan pelatihan perempuan dan anak nanti,” ujarnya pada Menaranews.com.
Bersama dua orang rekan pendamping, Abu Yahya Arozaq dan Aries Suprapti, Ia mengatakan kegiatan ini telah disetujui oleh kepala desa di masing-masing desa tersebut, dimana menurutnya kepala desa tidak hanya memberi arahan namun juga memberi dukungan.
“Kepala desa memberikan arahan, mendukungan mensuport dengan adanya peduli lingkungan , peduli sosial dan menambah pengetahuan masyarakat tentang income ekonomi masyarakat di masa pademi covid-19,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Bogosari kecamatan Guntur, Muhammad Makruf, mengatakan pihaknya sepakat dengan kegiatan tersebut, karena menurutnya penting bagi warganya untuk memelihara lingkungan.
“Kami mendukung kegiatan ini karena masyarakat desa perlu adanya pendampingan soal pengelolaan sampah,” ucap Kepala Desa Bogosari.
Terkait adanya bank sampah ini, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kab Demak, menyampaikan bahwa sebelumnya telah terbentuk beberapa kelompok bank sampah yang berdiri di 4 desa di Kecamatan Guntur dan 14 Desa di Kecamatan Wedung.
Mewakili Kepala Dinas, Kusdarmawan, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah P3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan hidup Kab Demak menjelaskan bahwa program bank sampah adalah uapaya edukasi terhadap warga untuk mengelola sampah dan meminimalisir potensi pencemaran lingkungan.
“Ini adalah upaya kita bersama untuk meminimalisir potensi pencemaran lingkungan dan menggerakkan perekonomian dari pengelolaan sampah,” ujar Kusdarmawan.
Kusdarmawan sendiri menjelaskan saat ini di Kabupaten Demak telah terbentuk sekitar 150 bank sampah. Pihaknya juga telah mengusulkan kepada Bupati Demak agar membuat surat edaran kepada seluruh desa supaya membentuk bank sampah.
“Saat ini total ada 150 Bank sampah dan mudah-mudahan nanti bupati membuat surat edaran supaya seluruh desa membentuk bank sampah,” pungkasnya. (NSN)