MENARAnews.com, Tabanan (Bali) – Pertama kalinya kejuaraan resmi Olahraga Elektronik (Esport) digelar di Kota Pelangi Tabanan Bali oleh Pemkab Esport Tabanan yang bertajuk “Mobile Legends Offline Tournament”. Kejuaraan berlangsung dua hari mulai 19 hingga 20 des 2020 bertempat di Warung Kopi M. Aboe Tlib Kediri Tabanan.
Ketua Panitia Yudha mengatakan, kejuaraan diikuti 190 an orang yang terdiri dari 28 tim. Satu tim terdiri dari 7 orang 2 diantaranya adalah cadangan. Kejuaraan resmi offline Esport yang pertama ini didukung oleh sponsor utama Bank BRI Cabang Tabanan dan Warung Kopi M.Aboe Talib memperebutkan hadiah total 3 juta rupiah. “Kejuaraan ini kami harapkan bisa mewadahi potensi anak muda Tabanan”, ujarnya.
Turut hadir menyaksikan saat babak semi final dan final (20/12) dan langsung penyerahan hadiah, Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan, Perwakilan BRI Pranathan Triatmojo, Ketua Pemkab Esport Tabanan Putu Sunaryana, perwakilan Pengprov Esport Bali Made Adi dan udangan lainnya.
Dijelaskan oleh Ketua Pemkab Esport Tabanan Putu Sunaryana, walapun kejuaraan digelar secara offline, tetapi jadwal pertandingannya diatur sedemikian rupa pagi hingga sore agar mengurangi kerumunan sesuai standard Protokol Covid-19, terangnya.
Ketua KONI Tabanan I Dewa Ary Wirawan dalam sambutannya berharap Esport bisa menjadi wahana olahraga prestasi bagi anak muda Tabanan. Esport kini tercatat sebagai Cabor ke 40 yang bernaung di bawah KONI Tabanan dan kedepan diharapkan terus berkembang dan bisa lolos ke tingkat nasional seiring dengan perkembangan dunia virtual saat ini, ujarnya.
Olahraga elektronik mulai gencar di wacanakan di Indonesia sejak 4 tahun terakhir dan di Tabanan resmi menjadi anggota KONI sejak Nopember 2020 lalu setelah induk organisasi terbentuk di tingkat Pusat (PB) dan Provinsi (Pengprov). Saat ini seluruh Kabupaten/Kota di Bali sudah terbentuk kepengurusan, terakhir di kabupaten Karangasem.
Esport adalah jenis olahraga yang berangkat dari gaming, tetapi dalam perkembangannya muncul perbedaan antara gaming dengan Esprot yaitu; gaming motivasinya hanya rekreasi sedangkan Esport dikelola profesional dengan aturan dan tim yang ketat dan standnar layaknya olahraga lainnya. Esport pun akhirnya menjadi wahana prestasi sekaligus untuk membentuk karakter generasi bangsa sesuai mandate UU No.3/2005 tentang sisistem Keolahragaan Nasional dan sudah boleh dipertandingkan di kejuaraan resmi nasional/internasional seperti PON atau Sea Games. (*).
Editor: N. Arditya