MENARANews (Demak) Sepuluh hari menjelang Pilkada Demak, ratusan massa yang menamakan diri PDIP Militan menyatakan dukungannya dengan melakukan deklarasi di rumah calon Bupati nomor urut 02, Mugiono.
Hal ini sengaja dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap keputusan DPP PDIP karena telah memberikan rekomendasi calon bupati 01 yang mereka anggap bukan kader PDIP tulen.
Para kader tersebut menyatakan diri sudah memahami resiko atas keputusan politik yang diambil dengan memberikan dukungan suara pada tanggal 9 Desember 2020 ke Mugiono – Baddrudin alih-alih mengikuti perintah partai untuk mendukung pasangan 01.
“Kami yang datang ini tahu resiko yang akan kami peroleh yaitu pemecatan dari PDIP dan kami siap,” ucap Fuadi, salah satu kader PDIP dari anak ranting Guntur.
Ia menjelaskan bahwa Ia akan mengikuti langkah Mugiono meskipun dipecat dari PDIP.
“Kita memandang Mugiono bukan kader karbitan dan layak menjadi pemimpin di Demak,” cetus Fuadi.
Tangis Mugiono pecah tak bisa dibendung saat memberikan sambutan didepan ratusan massa yang mengenakan pakaian serba merah, seraya hanya bisa memberikan ucapan terimakasih kepada para pendukungnya.
“Ini hal luar biasa buat saya, saya tidak pernah mengira akan terjadi hal seperti ini, bagi saya suport yang luar biasa,” tutur Mugiono.
Mugiono pun mengajak kader PDIP yang hadir untuk merapatkan barisan dan memaksimalkan sisa waktu yang singkat demi terciptanya impian bersama untuk menjadikan Demak menjadi lebih baik lagi.
“Saya yakin kader PDIP yang datang ini semuanya militan, saya tahu persis itu karena saya pernah bekerjasama dengan mereka semoga bisa memenangkan dipilkada nanti,” pungkas Mugiono. (NSN)