MENARAnews, Medan (Sumut) – Bekas banjir yang menerjang ribuan rumah di Komplek YUKA Martubung, Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan, Jalan Rawe Martubung, Komplek TNI-AL BTN Martubung dan Perumnas Griya Martubung,Kelurahan Besar Medan Labuhan, Kota Medan, Rabu (9/9/2020) dini hari lalu belum hilang, banjir kembali menerjang kawasan itu Selasa (15/9/2020).
Terjangan banjir ke rumah warga terutama di Komplek YUKA Martubung mulai merangsek, Selasa (15/9/2020) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Hingga pagi hari banjir yang masuk ke rumah warga sudah mencapai lutut orang dewasa sehingga sejumlah perabotan rumah tangga rusak terendam banjir yang meluap dari parit busuk yang membelah pemukiman warga tersebut.
Akses jalan menuju Pasar 7 Keluarahan Tangkahan, Komplek BTN dan Perumnas Griya Martubung Medan Labuhan yakni Jalan Rawe 1 Kelurahan Tangkahan sudah dikepung banjir. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan raya tersebut tersendat dan banyak spedamotor yang mogok.
Tidak hanya di wilayah Medan Utara, banjir juga mengepung wilayah lain di Kota Medan.
Ruas jalan yang kerap tergenang air seperti ruas jalan menuju Stasiun Kereta Api, di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, yang merupakan pusat kota.
Warga menilai bahwa kawasan tersebut mengalami pembiaraan oleh pemerintah. Karena kasus banjir di daerah itu bukan terjadi saat ini saja. Melainkan sejak dulu. “Kita berharap pemerintah serius. Karena ini selalu berulang. Setiap hujan pasti tergenang,” terang salah satu warga, Deddy (45).
Warga lainnya di kawasan jalan Ayahanda Medan juga mengeluhkan hal yang sama. Tonny 43 yang sudah tinggal di daerah tersebut lebih dari empat tahun menuturkan bahwa banjir terjadi saat hujan karena drainase tidak berfungsi baik.
“Kalau sudah banjir yang rugi kita warga. Pemerintah mana mau tau. Mereka tidak pernah melihat kawasan perkotaan yang selalu diserang banjir. Bahkan hujan sebentar aja sudah banjir. Kita mengharapkan ada solusi bukan janji,” jelasnya. (Red)