MENARANews – (Demak) LBH Apik Semarang bersama PPNI, Kiara, Puspita Bahari, Yayasan Paralegal Pertiwi, Serikat Pekerja Rumah Tangga Merdeka Kota Semarang dan Kadin UMKM Kab. Demak pada Minggu (3/5/20) melakukan penyerahan 1.000 paket sembako untuk nelayan perempuan terdampak pandemi Covid-19, di Kab. Demak, Kab. Rembang dan Kab. Jepara.
Dalam release yang dilansir dari media sosial LBH Apik Semarang (FB LBH Apik), penyerahan sembako tersebut merupakan kegiatan tahap kelima yang dilakukan oleh LBH APIK Semarang, dengan sasaran kelompok perempuan rentan terdampak covid-19 yang terdiri dari pekerja rumah tangga, ex pedila, nelayan, disabilitas, lansia, petani, buruh, transpuan, pendamping/ relawan/ paralegal, ojek online, pedagang, dan pemulung.
Keseluruhan paket sembako tersebut, merupakam hasil donasi dari para donatur melalui rekening LBH APIK Semarang yang kemudian diwujudkan dalam bentuk paket sembako, disamping ada juga donatur yang langsung memberikan donasi dalam bentuk paket sembako.
Penggalangan dana yang dimulai dari awal April 2020 ini rencananya akan terus diberikan hingga pademi usai, dengan harapan, perekonomian perempuan kelompok rentan diharapkan dapat stabil kembali.
Hingga saat ini, LBH APIK Semarang mendapatkan ratusan pengaduan dari nelayan perempuan terkait dampak pandemi Covid- 19, pengaduan tersebut antara lain perihal tidak bisanya setiap hari melaut karena terkadang tidak dapat membeli bahan bakar untuk kapal, juga hasil tangkapan menjadi rendah harga jualnya di pasar.
“Kerja dari rumah sesuai dengan ajuran dari pemerintah tentu tidak bisa dilakukan, karena laut tidak ada di rumah,” tulis LBH Apik Semarang.
Menurut LBH Apik, nelayan perempuan selama covid-19 ini seakan merasakan multi beban, karena selain mengalami kesulitan secara ekonomi, juga harus mengurus rumah tangga seharian, faktor ekonomi dan kelelahan ini memicu pertengkaran suami istri, sehingga berpotensi adanya KDRT.
Multi beban, begitu LBH Apik menggambarkan terkait dampak dari pandemi Covid-19 untuk nelayan perempuan sebagai kepala keluarga.
LBH Apik dalam release menyampaikan bahwa 1.000 paket sembako yang diberikan kepada nelayan perempuan hanyalah bentuk kecil yang setidaknya dapat membantu ketahanan pangan untuk beberapa hari.
Dalam rilis tersebut LBH Apik juga menyampaikan bahwa peran pemerintah daerah sangat penting untuk perempuan kelompok rentan terdampak Covid-19.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan sosial secara rutin kepada perempuan kelompok rentan sampai usai. Harus tepat sasaran dengan tidak hanya terpaku pada database kependudukan yang belum tentu terupdate datanya, dengan cara tetap melakukan survei langsung ke lapangan dengan dibentuknya Satgas Covid 19 di masing-masing daerah,” tulis LBH Apik. (NSN)