Menaranews-(Demak) Dengan latar belakang keprihatinan terhadap karyawan yang terkena dampak covid-19, Aliansi Gerakan Buruh Demak (Gebrak) melakukan bakti sosial terhadap karyawan yang ter-PHK, dirumahkan dan kehilangan pekerjaan.
Bertempat di rumah ketua Gebrak, Jangkar Puspito, SE, sekira seratus orang mendapatkan sepaket sembako yang bisa digunakan beberapa waktu ke depan untuk survive semasa pademi covid-19 ini.
Dalam penyampaiannya kepada www.menaranews.com Jangkar menyampaikan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksanakanya bakti sosial tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa ada yang paling penting dalam wabah pademik covid-19 yakni keterlibatan pemerintah dengan segala kewenangannya untuk dapat mencegah terjadinya PHK.
“Pemberian bantuan sembako ini hanya pelipur lara, yang paling penting adalah pemerintah melalui kewenanagannya walau dalam pademik corona, harus bisa mencegah phk, dirumahkannya buruh agar mata pencaharian tidak hilang,” terang Ketua Aliansi Buruh Gebrak.
Ia juga menyampaikan bahwa, sekalipun pademi menghantam usaha, namun pengusaha harus tetep menjalankan kewajibannya dalam pembayaran tunjangan di hari raya.
“Untuk THR tahun ini walau dalam masa pademi covid-19, semua buruh harus tetap mendapatkan THR sesuai PP6/2016,” tegas Jangkar.
Sementara itu rasa syukur disampaikan penerima bantuan sembako tersebut, walaupun disaat yang sama merasa prihatin bagi yang belum tersentuh bantuan, seperti yang disampaikan Wartiningsih, buruh penerima bantuan.
“Namun kami setidaknya lega, masih ada yg peduli sama kami (buruh-red), dan kami berharap pemerintah memberikan hal serupa dalam skala yang luas,”, ucapnya.
Jaring pengaman sosial yang disalurkan oleh Gebrak tersebut terfasilitasi oleh komunitas Harakiri Squad yang tergerak karena prihatin atas dampak ekonomi yang terjadi pada parah karyawan. (NSN)