MENARAnews, Kab. Lebak (Banten) – Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan ke Posko Induk Penanggulangan Polda Banten, di Gedung PGRI Kec. Sajira, Lebak, Banten.
Kunjungan disambut oleh Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Kurniawan, Bupati Lebak Iti Jayabaya, Kepala Basarnas Banten Dzaenal dan sejumlah pejabat di jajaran Bareskrim Polri dan Polda Banten.
Berbagai kegiatan dilakukan seperti mengecek kondisi para pengungsi dan memberikan bantuan kepada para pengungsi. Pemberian bantuan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu bantuan dari Bareskrim Polri dan bantuan dari Bhayangkari Bareskrim Polri.
Pascamemberikan bantuan secara simbolis kepada para korban banjir, Kabareskrim Komjen Pol Listyo beserta rombongan melakukan peninjauan jembatan putus yang berada di belakang kantor Polsek Sajira, Kab. Lebak.
Peninjauan itu didampingi oleh Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Kurniawan, Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya dan Kapolres Lebak AKBP Firman.
Dalam keterangan persnya yang disampaikan kepada sejumlah awak media, Kabareskrim Komjen Pol Listyo menjelaskan, bantuan yang diberikan bagi para korban diantaranya makanan, selimut, pakaian, mesin penyedot air, dan obat-obatan.
“Ada makanan, ada pakaian, kemudian selimut, penyedot air yang mungkin bisa digunakan untuk membersihkan, terus obat-obatan,” jelasnya, (5/1/2020)
Ia menegaskan, berdasarkan informasi yang ia terima dari kapolres dan bupati, permasalahan banjir di Kabupaten Lebak berkaitan dengan kondisi hutan yang sudah mulai gundul dan kondisi tanah yang mulai labil serta lokasi kejadian pernah terdapat aktivitas penambangan.
“Tadi kan kita bertanya ke kapolres, kira-kira sumber masalahnya dari mana. Tadi sempat disampaikan bahwa banjir muncul dari atas, sekitar Citorek, disitu memang ada beberapa permasalahan yang di didalamnya ada masalah hutan, kemudian kondisi tanahnya yang labil dan disitu juga pernah ada tambang,” ungkapnya.
Ia berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut setelah penanganan banjir bandang di Lebak dinyatakan selesai. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Ya nanti kita akan cek setelahnya. Ke depan juga tentunya mengharuskan bahwa kejadian seperti ini kita hindari,” tegasnya.
Terkait penambangan ilegal di sekitar lokasi banjir, lanjut Kabareskrim, pihaknya menegaskan akan melalukan penertiban, tapi terlebih dahulu mengutamakan evakuasi warga yang terdampak banjir.
“Sekarang yang penting bagaimana mengembalikan kondisi masyarakat ini, supaya dampaknya bisa pulih,” tutup mantan Kapolda Banten itu.
Sementara itu, salah satu pengungsi atas nama Sukmanah menuturkan, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani para pengungsi, terutama pemenuhan kebutuhan pangan.
“Alhamdulillah tanggap pemerintah cukup cepat. Banyak sekali makanan alhamdulillah,” singkatnya.
Pengungsi lainnya atas nama Siti menambahkan, tidak ada kendala yang dirinya alami selama beberapa hari di pengungsian. Ia mengungkapkan bahwa bantuan yang paling dibutuhkan oleh pengungsi ialah air minum dan makanan.
“Ari minum, makanan ringan untuk anak-anak, popok juga butuh untuk anak kecil. Untuk kendala selama di pengungsian tidak ada,” bebernya.
Di lokasi yang sama, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menuturkan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi, TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat termasuk relawan dan media yang telah membantu penanganan bencana banjir di Lebak.
“Saya mengucapkan dari hati yang terdalam, baik pemerintah pusat, TNI, Polri, Basarnas, dan termasuk juga seluruh elemen masyarakat. Semoga Allah membalas membalas seluruh kebaikan dan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak diberikan kesabaran dan ketabahan melalui ujian (bencana banjir) ini” pungkas Iti. (IN)