MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang menaruh harapan besar terhadap peran media massa dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Hal itu disampaikan KPU saat menggelar pres rilis bersama media se-Kabupaten Pandeglang disalah satu rumah makan di Pandeglang hari ini, Kamis (5/12/2019).
Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai menuturkan, fungsi media dinilai penting dalam menyampaikan berbagai informasi mengenai pemilihan dan pencoblosan. Mengingat media dipandang sebagai pilar demokrasi keempat setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Sebab media punya peranan yang sangat strategis. Apalagi sekarang masyarakat sudah banyak juga menggunakan medsos. Jadi kami berharap media bisa membantu KPU. Karena jelas, media merupakan pilar keempat dalam berdemokrasi,” ujarnya.
Sujai menjelaskan, harapan besar untuk menggiring peran aktif warga untuk datang ke TPS, karena mengacu pada Pilkada 2015 lalu. Saat itu, tingkat partisipasi hanya diangka 56 persen. Jumlah tersebut dianggap jauh dari harapan.
“Tentu harapannya, persoalan masalah dengan partisipasi media ikut membantu dalam rangka mengimplementasikan kaitan dengan masalah fungsinya,” katanya.
Sementara pada Pilkada mendatang lanjut Sujai, penyelenggara Pemilu berharap tingkat partisipasi bisa setara dengan Pileg dan Pilpres 2019 lalu yang menyentuh diangka 78 persen.
“Nah paling tidak dengan adanya hubungan baik KPU dengan media, masyarakat akan lebih aktif mengikuti rangkaian pelaksanaan tahapan dan pemilihan bupati dan wakil bupati 2020,” sambung Sujai.
Bukan cuma itu, keterlibatan media juga diharapkan bisa menggerakkan masyarakat untuk aktif dalam seluruh rangkaian Pilkada. Soalnya, kesuksesan Pilkada bukan hanya pada tingkat partisipasi, namun juga peran masyarakat dalam memantau tahapan Pilkada.
“Warga jangan sampai hanya tahu soal jadwal pencoblosan. Karena kan ada masa tahapan. Lebih dari itu ada rangkaian lain yang tentunya perlu adanya partisipasi ke masyarakat mulai dari pembentukan atau perekrutan badan adhoc PPK, PPS dan KPPS. Termasuk pemutakhiran data pemilih,” jelasnya.
Sujai menambahkan, meski tahapan inti Pilkada belum dimulai, namun pihaknya sengaja mengutarakan perihal sinergitas dengan media, supaya pelaku media massa bisa memberi informasi dan pemahaman sejak jauh-jauh hari.
“Memang jadwal pencoblosan masih lama, 23 September 2020. Namun banyak hal yang membutuhkan peranan untuk partisipasi dari warga masyarakat,” tutupnya. (IN)