MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Kantor Irigasi Rawa Satu dan Rawa Dua pada Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Cidanau, Cidurian (BBWSC3) Dirjen SDA Kementrian PUPR di Kampung Maja Teluklada, Kelurahan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Senin (9/12/2019) subuh dilalap si jago merah.
Kejadian itu terjadi begitu cepat tanpa disadari oleh petugas keamanan setempat. Soalnya, peristiwa itu terjadi saat pegawai masih dalam kondisi libur. Bahkan petugas kebersihan juga tidak memiliki jadwal bertugas.
“Kalau bukan hari libur, biasanya ada office boy (ob) yang nginep disebelah kantor. Karena Sabtu-Minggu libur tak ada yang nginep. Satpam pun tau kantor itu kebakaran karena apinya sudah membesar,” ujar salah seorang pegawai, Mohamad Fatwa Nasrulloh saat ditemui di lokasi, Senin (9/12/2019).
Dia menceritakan, kebakaran paling parah melanda bagian kantor Irigasi Rawa Satu. Bahkan semua barang-barang berharga yang ada di kantor tersebut tidak ada yang terselamatkan.
“Mulai dari sejumlah barang elektronik seperti 8 unit computer berikut printernya, pendingin ruangan, , mesin foto kopi, alat ukur, hingga dokumen-dokumen penting. Sementara kantor Irigasi Rawa Dua hanya menyambar bagian dapur saja,” sebut pria yang akrab disapa Dea itu.
Menurutnya, jika saja pihak pemadam kebakaran telat datang, kemungkinan besar semua kantor yang ada di kantor BBWSC3 ikut terbakar.
“Itu juga kan api sudah merambat ke kantor Irigasi Rawa Dua, untung saja segera diselamatkan oleh pihak pemadam kebakaran, kalau tidak pasti ikut ludes juga terbakar,” ucapnya.
Akibat peristiwa itu, lanjut Dea, total kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa akibat kobaran api.
“Tak ada korban jiwa, hanya saja kerugian kemungkinan mecapai ratusan juta,” tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP DP Ambarita membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya langsung menurunkan tim inafis untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Tindakan yang kami lakukan yakni melaksanakan pemotretan umum dan khusus, masang police line dan mencari jejak awal titik api,” kata Ambarita.
Kini di area kejadian sudah dipasangi garis polisi dan petugas masih mencari jejak titik awal, sehingga Ambarita belum bisa memastikan penyabab kebakaran.
“Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tim identifikasi dan piket unit Reskrim telah memberikan pandangan dan arahan agar mendatangkan ahli dari Puslabfor Bid Fiskomfor Bareskrim Polri, tetapi dari pihak balai menyatakan sementara tidak perlu mendatangkan Puslabfor,” tutupnya.