MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Ratusan Kepala Sekolah (Kepsek) dari mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang, dirotasi dan mutasi oleh Bupati Pandeglang pada Jumat (27/12/2019) pagi di Pendopo Bupati.
Tercatat sebanyak 224 Kepsek baik dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP, dirotasi mutasi. Jumlah itu belum ditambah puluhan tenaga pendidik lain untuk Penilik PAUD maupun pengawas TK/SD.
Perombakan pada struktur Kepsek ini, tak lepas dari masih rendahnya kualitas pendidikan di Kabupaten Pandeglang. Ditambah, adanya masukan dari sejumlah pihak, mengenai lemahnya managemen pendidikan di kota santri itu.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaimini jika perombakan tersebut, menjadi bagian dari upaya mengejar ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Selama ini, kualitas pendidikan di Pandeglang masih kalah bersaing dengan daerah lain di Provinsi Banten.
“Jadi ini adalah masukan dari aktivis, media. Apa tidak menjadi pemikiran saya dengan Pak Tanto (Wakil Bupati)?” ujar Irna usai pelantikan.
Irna menilai, Kepsek di Pandeglang perlu mendapat penyegaran supaya bisa mengubah paradigma tersebut. Mereka memiliki pekerjaan besar untuk menghasilkan bibit-bibit generasi unggul bagi Pandeglang dimasa depan.
“Kita ini terus berpacu. Sistem ini dimana error-nya? Sehinggaa memang harus ada refresh. Ada sekolah yang memang harus dipimpin oleh orang-orang yang mampu untuk bisa mengubah paradigma itu (kualitas pendidikan yang masih rendah),” beber Irna.
Belum lagi soal menciptakan lingkungan yang sehat di sekolah. Irna nampak kecewa dengan kondisi sekolah yang masih banyak belum memenuhi keinginannya sebagai sekolah yang sehat. Soalnya hingga kini banyak Kepsek yang belum mampu mereaslisasikan hal tersebut.
“Urusan kebersihan aja, masyaallah. Untuk kantin sehat saja tidak bisa ciptakan. Jadi banyak hal yang harus diperbaiki,” jelas Irna geram.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat menambahkan, salah satu yang menjadi perimbangan merotasi dan mutasi ratusan Kepsek itu, berkenaan dengan masih buruknya capaian nilai Ujian Nasional (UN) SMP Pandeglang.
Dalam beberapa tahun terakhir, nilai rata-rata UN Pandeglang belum membanggakan. Setelah tahun lalu berada diposisi buncit se-Provinsi Banten, tahun 2019 pun hanya mampu memperbaiki urutannya diposisi 6 besar.
“Kualitas pendidikan harus digenjot, karena ada juga pertimbangan itu (karena nilai UN buruk). Tapi yang namanya kita melakukan proses pembinaan, itu kan dinamis. Tidak hari itu juga selesai,” ucapnya.
Hanya Taufik membeberkan, upaya meningkatkan kualitas tidak bisa dalam waktu singkat. Perlu pembinaan yang komprehensif termasuk komitmen dari berbagai pihak. Maka dari itu, Taufik menekankan agar Kepsek yang sudah dilantik untuk segera berlari kencang demi meningkatkan kapasitasnya.
“Tetapi kita harus berirama, pembinaan yang dilakukan dan dimana situasi kita harus lakukan pembinaan untuk meningkatkan pelayanan dan peningkatan pendidikan,” sambung mantan Inspektur Pandeglang itu.
Selain melantik ratusan Kepala Sekolah, dalam kesempatan tersebut Bupati Irna juga melantik puluhan pejabat Eselon IV dan III di lingkungan Pemkab Pandeglang. (IN)