MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang mengelar aksi Banten Berdonor Bersama didua lokasi berbeda, yakni di gedung PMI Pandeglang dan Puskesmas Cimanuk, Selasa (10/9/2019). Banten Berdonor Bersama ini dilakukan pula secara serentak didelapan kabupaten kota di Banten dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-74 PMI.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan pendonor yang antusias menyumbangkan darahnya untuk misi kemanusiaan.
Ketua PMI Kabupaten Pandelang, Gunawan menuturkan, antusiasme pendonor ini menunjukkan bahwa kesadaran untuk ikut menyelamatkan nyawa manusia melalui donor darah mulai tinggi. Untuk itu dirinya mengajak kaum millenial lebih rutin mengikuti aksi donor darah.
Gunawan menerangkan, generasi Y sudah selayaknya menumbuhkan kesadaran bahwa berdonor kini menjadi bagian dari gaya hidup. Pasalnya, hal itu merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan.
“Kami harap ada kesadaran kolektif dari masyarakat untuk menumbuhkan pemahaman bahwa donor darah sudah menjadi gaya hdup. Tidak lagi menjadikan donor hal yang menakutkan. Saya harap millenial memiliki ruang untuk mengekspresikan diri bahwa donor sudah menjadi bagian dari gaya hidup,” jelasnya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Sarana Prasarana, dan PMR Relawan PMI Pandeglang, Nandang Kosim menjelaskan, saat ini kepedulian masyarakat Pandeglang untuk berdonor masih rendah. Hal tersebut terlihat dari pasokan darah yang sebagian besar justru diperoleh dari luar daerah. Sebanyak 500 kantong darah yang tersedia setiap bulan, 2/3-nya berasal dari luar Pandeglang.
“Kebutuhan darah setiap bulan 500 kantong darah. Padahal kebutuhan darah bisa lebih tinggi. Terlihat ketersediaan darah kadang sudah menipis sebelum pada waktunya. Dan kami sering melakukan pengambilan darah di luar daerah. Dan ini yang coba kami rancang secara sistematis bagaimana keterlibatan PMI ditingkat kecamatan menjadi suatu kekuatan utama,” bebernya.
Oleh karena itu lanjut Nandang, untuk meningkatkan pasokan darah dari Pandeglang, pihaknya akan memperkuat partisipasi pendonor dari PMI tingkat kecamatan, dengan pola membangun jejaring secara masif kesetiap desa sebagai kantong darah yang potensial.
“Kami sudah memulai dari rangkaian musyawarah kerja tahun 2018, bahwa kami akan membangun tingkat aprtisipasi yang sifatnya bottom up. Kami mencoba bagaimana momentum HUT 74 PMI merupakan bagian membangun satu kebersamaan dalam rangka lebih memasyarakatkan donor darah,” jelas pria berkacamata itu.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Pandeglang, Kodiat Juarsa juga mendorong anak muda untuk menjadi bagian pendonor utama. Soalnya Kodiat mengungkapkan, gerakan berdonor darah merupakan upaya untuk menyalamatkan sesama.
“Kami yakin masyarakat Pandeglang paham bahwa dengan berdonor, kita ikut menyelamatkan nyawa manusia sesuai tagline PMI sebagai misi kemanusiaan. Jadi itu salah satu ikhtiar kita untuk menyelamatkan sesama,” tegasnya. (IN)