MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Musim kemarau yang tak kunjung usai, membuat masyarakat harus terus melakukan penghematan penggunaan air agar tidak terlalu terdampak oleh musim kekeringan yang saat ini melanda hampir di seluruh wilayah di Pandeglang bagian selatan.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang Anton Khairulsamsi mengatakan, pihaknya mengimbau petani untuk menghemat air di musim kemarau, dengan mensiasati pemberian air pada tanaman secara berkala. Selain itu, sebaiknya petani juga beralih menanam tanaman sayur (Hortikultura).
“Salah satu langkah yang harus dilakukan petani yakni kalau ada air, harus menghemat. Kebiasaannya, ketika ada air mereka cenderung terus mengaliri sawah. Padahal bisa disiasati dengan secara bertahap jadi tidak boros air,” kata Anton.
Anton menyebut, kini banyak petani yang akhirnya menganggur karena sawah mereka sudah mengering. Sementara sebagian lagi masih bertahan dengan mengalihkan tanamannya kejenis holtikultura yang tidak membutuhkan banyak air seperti ketimun dan sayur mayur lainnya.
“Paling dialihkan ke holtikultura. Namun bagaimana pun juga, jika holtikultura, hasilnya juga tetap kurang baik karena asupan air kurang,” terangnya.
Namun Anton belum bisa menyebutkan jumlah petani dan luas areal sawah yang terdampak kekeringan. Pihaknya masih menunggu pendataan dari masing-masing KTNA tingkat kecamatan.
Akan tetapi Anton memastikan, daerah yang selama ini menjadi lumbung pangan seperti Sobang, Panimbang, dan Cigeulis sudah mengering sejak beberapa waktu lalu.
“Rencananya pada Minggu (15/9/2019) kami baru akan melakukan pertemuan dengan para petani untuk membahas kondisi terkini dan solusi yang akan dilakukan,” tandasnya. (IN)