MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Warga RT 06 Kampung Kadugajah, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan keberadaan menara seluler milik PT. Tower Bersama Group yang hingga kini masih berdiri di wilayah mereka.
Padahal, menara seluler itu sudah tidak beroperasi sejak lima tahun lalu. Bahkan kini kondisinya tak terurus sehingga membahayakan keselamatan warga sekitar.
Salah seorang warga, Mudin menerangkan, tower seluler itu kini menjadi ancaman bagi masyarakat. Sebab kondisinya yang tidak terawat membuat menara tersebut rawan roboh.
“Takut roboh. Karena kan di sini banyak petir. Takut engga ada tanggung jawabnya,” terangnya, Senin (19/8/2019).
Malah Mudin menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir, barang-barang elektronik milik warga banyak yang rusak. Soalnya, bangunan menara tersebut tidak dilengkapi dengan penangkal petir.
“Soalnya AC, barang elektronik, segala sudah banyak yang terjadi. Jadi kita minta dirobohkan saja,” ucapnya.
Mudin menyebut, warga pernah melayangkan surat ke pihak perusahaan pada tahun 2016 lalu. Namun respon mereka hanya menjanjikan tanpa ada tindaklanjut. Dirinya berharap, jika pihak perusahaan tidak juga merobohkan menara tersebut, pemerintah bisa mengambil alih pembongkaran menara setinggi 70 meter itu.
“Perusahaan sudah pernah kami layangkan surat, tetapi tidak ada tembusan lagi. Janjinya mau datang tapi sampai sekarang tidak ada. Harapan saya sih towernya diturunkan saja,” pintanya.
Ketua RT 06 Kampung Kadugajah, Utom Bustomi mengungkapkan, bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1995 silam tersebut dianggap meresahkan masyarakat. Hal itu karena material besi yang sudah berkarat dan rentan keropos.
“Awalnya ingin memperpanjang, tapi kami tolak. Karena usia sudah tua,” jelasnya.
Apalagi kata dia, kontur tanah yang mulai rawan, Utom khawatir menara itu malah akan merenggut nyawa warga. Mengingat dalam radius 100 meter, ada sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) yang hidup berdampingan dengan menara seluler tersebut.
“Tower ini akan mengganggu ketenteraman dan kenyamanan warga Kadugajah. Kami menunggu kedatangan perusahaan untuk menindaklanjuti keluhan ini. Jangan sampai menunggu ada korban jiwa,” pesannya. (IN)