MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Gempa Banten yang terjadi pada awal Bulan Agustus lalu, membuat ratusan rumah warga mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, telah menandatangani Surat Keputusan (SK) terkait sekitar 700 warga yang terdampak gempa untuk diusulkan mendapat bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Saya tanda tangani SKnya, ada 550 sekilan rusak ringan, 174 rusak sedang, dan 55 rusak berat. Jadi hampir 700 sekian. Dan kerugiannya belum sepenuhnya kami hitung. Habis berapa ratus juta,” tuturnya.
Irna menambahkan, bagi warga yang rumahnya rusak berat, diusulkan mendapat bantuan rumah tahan gempa dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mebelnya dibantu oleh Kementerian Sosial. Sedangkan untuk warga yang rumahnya rusak sedang dan rusak ringan, mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten.
“Yang rusak berat akan dibantu oleh BNPB dan dibangun rumah tahan gempa, terima jadi. Isinya, mebel, dari Kementerian Sosial. Yang rusak ringan dan rusak sedang dibantu oleh Pemerintah Provinsi Banten,” katanya.
Ditambahkan Irna, saat ditanya terkait bantuan apa saja yang sudah diterima, ia mengkui belum mendapat bantuan. Saat ini pihaknya menggunakan dana tak terduga senilai Rp2,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan korban gempa.
“Kami pake dana tidak terduga, ada Rp2,5 miliar. Kami atur dari situ, tapi jangan sampai habis karena kita masih ada enam bulan ke depan. Dana itu untuk korban puting beliung, kebakaran, orang sakit untuk akomodasi ke RSCM,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pelatihan-pelatihan mitigasi bencana agar masyarakat bisa menyelamatkan diri pada saat terjadinya bencana.
“Mudah-mudahan kita latih terus agar keterampilan mereka, agar bisa menyelamatkan diri pada saat terjadinya bencana,” tutup Irna. (IN)