MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, tercatat sekitar 8.044 hektare sawah yang tersebar di 20 kecamatan di Pandeglang, mulai mengalami kekeringan.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi Januardi kepada sejumlah awak media, (22/7/2019)
Menghadapi musim kemarau tersebut, pihaknya menyarankan para petani padi, untuk mengalihkan tanamannya pada komoditi lain yang tidak membutuhkan banyak air seperti tanaman berupa bawang dan terong.
“Pola tanam tanaman yang sangat padi sawah tergantung pada kebutuhan air, tentu di musim kemarau tidak cocok. Maka ada tanaman holtikultura seperti bawang dan terong yang bisa menjadi alternatif tanaman pengganti saat musim kemarau,” katanya.
Hal ini dilakukan agar para petani tidak semakin terdampak kekeringan hingga beberapa bulan ke depan. Apalagi, BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya, yang diprediksi hingga bulan Oktober mendatang.
“Kami akui dari data BMKG musim kemarau saat ini cukup berbeda bahkan lebih dulu dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya dan lebih panjang,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi itu membuat lahan pertanian mengering karena terbatasnya sumber air. Oleh karenanya, para petani harus mencari alternatif tanaman lain supaya tidak memengaruhi pendapatan mereka.
“Jadi kami sarankan bagi petani untuk mengalihkan tanaman pada komoditi yang kebutuhan airnya sedikit,” saran Budi.
Dia menjelaskan, untuk membantu petani mengairi sawahnya saat musim kemarau saat ini, Distan menyediakan 128 unit pompa air yang bisa dipinjam pakaikan untuk petani. Adapun sampai saat ini.
“Upaya kami memiliki brigade alsintan dan itu ada pompa air sebanyak 128 unit dan sudah kami turunkan lapangan. Jadi beberapa petani yang membutuhkan dan ada sumber airnya, sudah menggunakan itu,” tandasnya. (IN)