MENARAnews.com, Badung (Bali) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Made Rentin, menyampaikan, BPBD Bali menargetkan dalam waktu dekat tidak kurang dari 34 Tsunami Early Warning System atau Sirine Tsunami bisa terpasang dibeberapa titik di wilayah Provinsi Bali. Akan tetapi, target tersebut sampai saat ini masih terkendala penganggaran.
“Guna menuju masa ideal, ketersediaan titik-titik sirine di Bali idealnya tidak kurang dari 34. Harapan kami hal tersebut dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama,” sebutnya saat ditemui di Tuban, Badung, Bali, Senin (22/7/2019).
Namun dalam pemasangan sirine tsunami di beberapa titik sampai saat ini masih terkendala penganggaran.
“Kami telah sampaikan skenario kami, pertama tentu mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat melalui BMKG, kedua melalui upaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi bersama-sama Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Kemudian kami menyampaikan kepada dunia usaha juga agar bisa peduli dalam kaitan dengan pembagian Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan tersebut dalam upaya pemasangan sirine tsunami,” paparnya.
Rencananya di tahun depan Bali akan dipasang 10 Tsunami Early Warning System terlebih dahulu.
“Pemasangan akan dilakukan di Bali dimulai dari, bagian barat Bali seperti di Pantai Candi Kusuma, Pantai Yeh Embang, Pantai Surebrata, Yeh Gangga, dan Pantai Petitenget. Sedangkan di Timur Bali. Ada pun beberapa titik pemasangan mulai dari, Pantai Lebih di Kabupaten Gianyar, Pantai Kusamba di Kabupaten Klungkung, Padang Bai, Candi Dasa dan Pantai Jasi di Kabupaten Karangasem,” bebernya.
Saat ini di Bali telah memiliki 9 titik Tsunami Early Warning System yang merupakan bantuan dari BMKG.(DI)
Editor: N. Arditya