MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0601 Pandeglang menyelenggarakan Latihan Posko. Sebuah latihan untuk mensimulasikan perencanaan dan pengendalian operasi konflik sosial.
Latihan ini dikomandoi langsung oleh Komandan Korem 064 MY Serang, Kolonel Inf Windiyatno.
Dandim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Denny Juwon Pranata menjelaskan, latihan posko ini adalah latihan untuk melatih unsur komandan dan para staf dalam melakukan hubungan koordinasi tata kerja untuk merencanakan dan mengendalikan jalannya sebuah operasi.
“Operasi dalam hal ini adalah bantuan TNI kepada Polri. Secara spesifik, jika Kodim diminta mengatasi konflik sosial di Pandeglang, maka Kodim sudah siap merencanakan dan mengendalikan operasi tersebut,” katanya disela-sela latihan posko di Makodim 0601 Pandeglang, Rabu (19/6/2019).
Dia menerangkan, Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang rawan terjadinya konflik sosial. Gesekan antar kelompok dan kerawanan bencana menjadi dua hal yang dianggap bisa menimbulkan konflik sosial di masyarakat.
“Semua potensi konflik di Indonesia bisa saja terjadi. Hanya tinggal bagaimana seluruh elemen bisa menjaga situasi, saling bisa membangun silaturahmi. Jika itu terjadi, maka kecil kemungkinan konflik terjadi,” urainya.
“Apalagi Indonesia adalah negara yang mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Jadi itu harus dilestarikan, tak peduli dengan perkembangan zaman,” imbuh Dandim.
Melalui latihan ini, prajurit dilatih untuk menjalin koordinasi antar jajaran dan staf guna menghimpun data yang akurat. Dengan begitu, maka TNI bisa merencanakan dan mengendalikan jalannya sebuah operasi yang terorganisir.
“Latihannya tentang perencanaan operasi, bagaimana menjalin koordinasi antar staf. Dengan adanya input yang ril dan aktual di masyarakat, hasil itu dikomunikasikan, direkap, dan disusun menjadi bagian dari rencana operasi menangani konflik sosial,” tegasnya.
Latihan ini tambah Dandim, bukan cuma menerapkan cara konvensional, tetapi juga mengadaptasi teknologi. Serta segala sesuatu yang aktual.
“Hal itu diperlukan untuk memudahkan kelancaran operasi, kita inputkan dalam penyelenggaraan perencanaan dan pengendalian. Peserta yang dilibatkan meliputi seluruh anggota Kodim, unsur komandan yang jika ditotal mencapai 70 personel,” tandas mantan Komandan Bataliyon Raider 305 Kostrad Karawang ini. (IN)