MENARAnews.com, Denpasar(Bali)- Gubernur Bali, Wayan Koster diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengapresiasi sinergi yang dilakukan semua komponen dengan pemerintah Provinsi Bali untuk mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah plastik di Bali. Hal ini disampaikan Sekda Dewa Indra saat menghadiri workshop Pengelolaan Sampah Plastik Pesisir Laut dengan tema “Bali Resik Sampah Plastik di Sumber dan ke Laut” yang dilaksanakan di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (20/6/2019).
Dewa Indra mengatakan, komponen lingkungan alam Bali memiliki peranan yang kuat dalam visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ia menambahkan realitas saat ini kualitas lingkungan menurun akibat pencemaran, salah satunya dari sampah plastik.
“Kalau kita ingin menyelamatkan alam Bali maka kita harus bekerja terus mengurangi sampah plastik, kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Bali ini. Menurutnya pemerintah memulai upaya mengurangi sampah plastik melalui penetapan regulasi. Itu sebabnya Gubernur Bali telah menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 97 tentang Pengurangan Timbulan Sampah Plastik,” jelasnya.
Namun, Sekda menambahkan, untuk melakukan kerja-kerja pemberantasan masalah sampah dari hulu sampai ke hilir pemerintah harus berkolaborasi dengan semua pihak baik itu pemerhati lingkungan, relawan lingkungan bahkan dengan produsen yang memproduksi sampah plastik dan masyarakat yang menggunakannya serta pihak lain yang bisa mengolah sampah.
“Jadi kita harus berkolaborasi dengan semua kekuatan dari masyarakat,” pungkasnya.
Bahkan Pemerintah Provinsi Bali juga membuka peluang kerjasama dengan pihak-pihak di luar Bali baik nasional maupun internasional sepanjang memiliki komitmen untuk menjaga keharmonisan kesucian alam Bali.
“Saat sekarang ini dari pemerintah Norwegia melalui kedutaan besar Norwegia ternyata memiliki perhatian yang luar biasa terhadap sampah plastik mereka bahkan sangat sayang dan sangat cinta kepada Bali,” tuturnya.
Sekda mengapresiasi perhatian pemerintah Norwegia yang memberikan kesempatan kemitraan untuk bersama-sama bekerja mengatasi persoalan sampah plastik di Bali.
Charge d’Affaires Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia Bjørnar Dahl Hotvedt mengatakan ini adalah tahap pertama dari kerjasama untuk memetakan permasalahan sampah dari hulu sampai ke hilir. Ia mengatakan pemerintah Norwegia memberikan bantuan proyek yang secara umum ditujukan untuk menemukan sumber sampah plastik dan mencari cara bagaimana agar ada langkah ke depan yang lebih efektif untuk mengatasi hal itu.
“Semua yang bisa dilakukan untuk mencegah sampah plastik sampai ke laut,” kata Hotvedt.
Workshop ini dihadiri oleh hampir semua komponen di Bali yang memiliki kepedulian terhadap masalah lingkungan khususnya sampah plastik.(DI)
Editor: N. Arditya