MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali ke-41 pada Sabtu (15/6) 2019 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, mulai pukul 14.00 WITA, sekaligus membuka secara resmi pesta seni tahunan terbesar tersebut pada malam harinya di Taman Budaya Provinsi Bali.
“Saya sudah bicara detail dengan Bapak Presiden pada 17 Mei lalu. Saya minta beliau hadir untuk melepas pawai, sekaligus untuk pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB). Sampai saat ini beliau terjadwal untuk dua-duanya,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster saat menggelar jumpa pers terkait persiapan pelaksanaan PKB ke-41, di Denpasar, Senin(10/6/2019).
Terkait kepastian kedatangan Presiden Jokowi ke Bali tersebut, menurut dia, juga tampak dari undangan pihak Protokol Istana Kepresidenan yang meminta pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk hadir ke Jakarta pada Selasa (11/6) untuk memaparkan seputar persiapan Pesta Kesenian Bali.
“Kita doakan agar beliau tidak ada hambatan untuk datang ke Bali,” kata gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng tersebut.
Ia menambahkan, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu ke “Pulau Dewata” selain didampingi Ibu Negara Iriana, turut serta pula anak dan cucu Presiden Jokowi. Bahkan Ibu Iriana juga direncanakan mengajak sekitar 15 istri dari para istri menteri Kabinet Kerja.
Menurut dia, kedatangan Presiden untuk melepas pawai dan sekaligus membuka PKB yang akan berlangsung dari 15 Juni-13 Juli itu, juga merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat Bali yang telah memenangkan beliau pada Pemilu 17 April lalu.
“Saya bilang pada Presiden bahwa beliau sudah menang, bahkan dengan kemenangan sebesar 91,68 persen menjadi yang tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia,” katanya didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana.
Pesta Kesenian Bali tahun ini mengangkat tema “Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin”. Dengan tema ini dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya energi, dan kekuatan unsur semesta yakni udara, angin, napas atau sebutan lainnya.
Materi pergelaran, pameran, workshop, sarasehan, dan lomba juga menerjemahkan secara fokus dan terintegrasi tema sentral PKB itu. “Mulai tahun ini, antara tema dan isian acara mesti sinkron dan selaras. Tidak ada lagi tema yang hanya menjadi pemanis saja, sementara isian acara tetap monoton dari tahun ke tahun,” katanya.
PKB ke-41, lanjut dia, juga ditandai dengan dibangkitkannya kembali seni tradisi “sebunan” berbasis desa adat. Pemberian ruang pada seni “sebunan” bertujuan untuk memperkuat upaya pelestarian seni tradisi yang hidup di masyarakat sebagai penopang adat, agama, tradisi dan kearifan lokal lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana menambahkan, dalam pawai PKB di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali akan diikuti oleh sebanyak 4.370 orang peserta yang merupakan duta sembilan kabupaten/kota di Bali, kontingen ISI Denpasar, SMKN 3 Sukawati Gianyar, partisipan luar daerah dan luar negeri (ISBI Tanah Papua, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Jatim, dan partisipasi dari Republik Rakyat Tiongkok.
Untuk pembukaan PKB pada pukul 20.00 WITA di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, juga dimeriahkan dengan Oratorium Tari “Bali Padma Bhuwana” dari ISI Denpasar.
“Selama sebulan pelaksanaan PKB, total akan ada 220 pergelaran dengan setiap harinya ada sekitar tujuh pergelaran, dimeriahkan 11 duta seni dari luar negeri dan 21 partisipasi kesenian dari berbagai daerah di Nusantara, ada 38 jenis perlombaan, 10 workshop dan sebagainya,” kata Adnyana yang juga akademisi ISI Denpasar itu.(DI)
Editor: N. Arditya