MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Pandeglang, dipenuhi oleh ratusan siswa dari sejumlah daerah.
Mereka rela mengantre sejak pagi. Bahkan beberapa diantaranya sudah menunggu sejak pukul 04.00 WIB, Senin (17/6/2019).
Seperti yang terjadi di SMKN 2 Pandeglang. Ratusan siswa rela menunggu giliran dipanggil untuk memenuhi pemberkasan. Antrean pun mengular hingga keluar ruang pendaftaran.
Salah seorang pendaftar Andre mengatakan, dia sudah tiba di lokasi sejak pukul 05.00 WIB untuk mendapat antrean lebih awal. Karena dia sudah memprediksi, jumlah pendaftar akan membludak.
“Saya tadi dari jam 5. Malah dari jam 4 juga sudah banyak. Cara daftarnya mudah, ke sekolah cuma ambil nomor antrean buat serahin berkas. Kalau masih kurang nanti disuruh ngelengkapin,” ujar siswa asal SMPN 3 Pandeglang itu.
Kepala SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus menuturkan, hari pertama pendaftaran PPDB disekolahnya, sudah diminati lebih dari 1.000 siswa. Untuk mempermudah proses pendaftaran, pihak sekolah menyediakan 120 unit komputer untuk membantu siswa maupun orang tua, dalam mendaftar secara online.
“Sampai hari ini sudah dinomor 1050 lebih. Untuk pendaftar, kami tidak berlakukan kuota. Mau berapa pun silakan. Namun nanti akan kami seleksi karena kuota tahun ini 648 siswa untuk semua kompetensi keahlian dengan 18 rombel masing-masing 36 siswa,” sebutnya.
“Kami pun harus membagi kuota validasi berkas sebanyak 250 dalam seharinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan peserta,” imbuh Ade.
Untuk mengkurasi pendaftar, nantinya siswa yang lolos pemberkasan, akan melakoni tes tulis pada tanggal 24 Juni. Lalu hasilnya akan dipadupadankan dengan nilai Ujian Nasional (UN). Nantinya setiap bidang kompetensi, memiliki nilai standar yang berbeda-beda.
“Pendaftaran mulai tanggal 17 Juni hingga 22 Juni. Setelah itu nanti akan kami lakukan seleksi tanggal 24 Juni dan 29 Juni pengumumam. Karena tanggal 15 Juli sudah mulai proses pendaftaran,” jelasnya.
Bukan cuma menerima pendaftaran siswa dari jalur reguler, namun SMKN 2 Pandeglang juga memberi peluang bagi siswa tidak mampu bagi 20 persen dari total kuota, 5 persen untuk jalur prestasi, dan 5 persen untuk siswa bina wilayah.
“SMK tidak memberlakukan sistem zonasi layaknya PPDB dijenjang SMA. Jadi dari manapun boleh mendaftar. Tapi ada seleksinya kami perketat supaya menghasilkan siswa yang bermutu,” ucapnya. (IN)