MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Pertamina memastikan stok ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga elpigi 3 kilogram di Provinsi Bali selama Ramadan dan jelang Lebaran aman. Untuk memastikan stok pasokan elpigi aman, Pertamina menambah 10 persen dari rata-rata normal selama Ramadan dan Lebaran.
Senior Sales Executive Retail Wilayah IX Bali PT Pertamina (Persero), Bagus Handoko menuturkan stok BBM selama Ramadhan dan Lebaran di Bali aman.
“Stok BBM kita pastikan aman. Karena tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Tidak ada perubahan signifikan. Yang jelas kami akan monitor stok di SPBU setiap pagi, siang dan sore. Apabila terjadi ada potensi kekosongan akan segera diantisipasi dengan percepatan pengiriman. Selain itu, terminal BBM juga standby 24 jam,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/5/2019).
Dijelaskan, pihaknya menyalurkan BBM sesuai kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran dan menyiagakan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (SATGAS RAFI). Dengan cara meningkatkan 10% penyaluran BBM ke SPBU maupun peningkatan stok di terminal induk di Bali. Yakni di Pertamina Sanggaran, Pedungan, Denpasar dan Pertamina TBBM Manggis, Karangasem.
“2 terminal induk itu adalah suplai utama dan ketahanan stok bbm dinaikkan rata-rata 10 persen. Selain itu juga penyaluran BBM ke SPBU dinaikkan,” tambahnya.
Sementara, untuk gasoil (solar dekslite) dinaikkan sebesar 5-10 persen.
“Karena untuk gasoil rata-rata memang turun pas hari raya Idul Fitri. Tahun kemarin saja gasoil (solar dexlite) pas ramadhan dan hari raya 2018 itu turun 10% – 12% konsumsinya,” pungkasnya.
Di kesempatan yang berbeda, Sales Executive Elpiji Pertamina MOR IV Rayon I, Bima Kusuma Aji menuturkan minggu pertama bulan Ramadan dengan kenaikan sekitar 13% dari rata-rata normal.
“Untuk minggu pertama bulan Ramadan, total Rencana penyaluran LPG subsidi adalah 1.454.280 tabung dengan kenaikan sekitar 13% dari rata-rata normal,” paparnya.
Berdasarkan data yang terhimpun, stok elpigi di region V area Bali saat ini sebanyak 5.600 kiloliter ketersediaan pada tanggal 9 Mei 2019 dan masih dalam kategori aman.
Ditambahkannya, sesuai dengan trend di tahun-tahun sebelumnya, lonjakan kenaikan permintaan LPG cenderung terjadi pasca Lebaran yakni sebesar 6 persen.
“Permintaan LPG sejauh ini masih normal, tidak ada kenaikan. Sesuai tahun sebelumnya kenaikan terjadi setelah Lebaran, sekitar 6 persen. Memang di Bali ramainya setelah lebaran kalau kami lihat dari tahun-tahun sebelumnya,”jelasnya.
“Namun demikian sebelum lebaran apabila dirasa diperlukan tambahan pasokan, kami akan tambah sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, adapun langkah antisipasi dalam menghadapi lonjakan permintaan LPG, Pertamina menyiapkan operasional normal untuk depot LPG, SPBE, agen, dan pangkalan. Kemudian juga disiapkan Satgas di Kantor Pertamina dan depot, piket agen dan pangkalan, serta pemenuhan kebutuhan LPG sesuai dengan permintaan masyarakat. (DI)
Editor: N. Arditya