MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama dengan Ibu Negara, Iriana Jokowi, berkunjung ke Bali dalam rangka kunjungan kerja, setelah sebelumnya mengunjungi NTB di hari yang sama, Jumat (22/3/2019).
Kunjungan kerja tersebut dilaksanakan dalam rangka peresmian Pasar Rakyat “Pasar Badung” Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Setelah peresmian pasar dan berkeliling pasar sebentar, Presiden dan Ibu Negara melanjutkan kunjungannya ke Art Center Denpasar, tepatnya di Ardha Chandra Open Theater untuk bersilahturahmi dan bertatap muka dengan seluruh masyarakat Bali, khusunya masyarakat desa adat.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut oleh Gubernur Bali, Wayan Koster beserta Pejabat lainnya saat memasuki Ardha Chandra Open Theater yang dapat menampung sebanyak 10.000 orang, padat dipenuhi oleh masyarakat yang ingin berjumpa.
Dalam kunjungannya, Presiden RI menyampaikan kekhawatiran terhadap perpecahan yang terjadi selama masa politik 2019 ini.
“Waktu Pemilu adalah 26 hari lagi jadi saya titipkan agar jangan sampai karena perbedaan pilihan kita menjadi saling bermusuhan dan tidak rukun. Untungya di Bali tidak seperti itu, masyarakat dapat bersatu. Di daerah lain ada yang antar kampung sampai tidak saling sapa karena urusan pilpres,” ujarnya.
Jokowi juga menekankan untuk merayakan perayaan demokrasi ini dengan gembira dan tidak menebar fitnah atau hoax.
“Dalam Pemilu ini kita harus sambut dengan cara yang beradab, beretika dan berbudaya. Janganlah Menyemburkan kabar bohong dan Fitnah yang bisa menebar permusuhan dan perpecahan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu tamu undangan menyerukan kehebatan kinerja Presiden di tengah – tengah sambutan.
Sontak Presiden mengapresiasi dan mengajak undangan tersebut ke atas podium. Pada momen tersebut, ada hal unik yang terjadi, saat hujan tiba-tiba turun, Pasmpamres bergegas menyodorkan payung untuk Presiden dan Presiden pun langsung mengajak undangan untuk satu payung dengannya.
Sepatah dua kata terkait kekagumannya terhadap Presiden Jokowi diungkapkan oleh Nyoman Suagiri, nama undangan tersebut.
Sebelum turun dan kembali ke bangku tamu undangan, Presiden memberikan cinderamata bersampulkan lambang istana negara yang berisikan foto. (DI)
Editor: N. Arditya.