MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Masa Kampanye, penanda semakin dekatnya perayaan pesta demokrasi rakyat 2019. Kurang dari sebulan, tepatnya 21 hari lagi masyarakat Indonesia akan menggunakan kembali hak pilihnya dalam menentukan para pemimpin baru Indonesia, baik di Daerah maupun di Pusat Pemerintahan.
Dalam menyukseskan hal tersebut dibutuhkan keikutsertaan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara penuh. Oleh karena itu, Aliansi Pemuda Bali, mengajak masyarakat Bali untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 melalui aksi damai yang diadakan di Perempatan Jalan Sudirman, Denpasar, Kamis (28/3/2019).
I Ketut Bagus Arjana Wira Putra selaku Ketua Aliansi Pemuda Bali mengajak kaum pemuda dari lintas organisasi, yang sebagian besar berasal dari Peradah Kabupaten Badung, Universitas Mahendradatta, Universitas Dwijendra Denpasar, Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Yowana Putra Darma Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori, serta mahasiswa dari Stikes Bali, untuk ikut berpartisipasi dalam aksi.
Aliansi Pemuda Bali juga membacakan deklarasi, yang berisi tiga point yaitu :
1. Kami menolak penyebaran kabar bohong atau hoax yang bisa menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan antar sesama.
2. Kami menolak radikalisme, menolak terorisme dan menolak intoleransi, maka dari itu kami berjanji untuk tetap ber-Ideologi Pancasila, menjalankan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Kami menolak ajakan golput pada Pemilu Serentak 2019, dan kami berjanji menjadi pemilih cerdas pada tanggal 17 April 2019 demi tegaknya demokrasi Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Ida Bagus Anggapurana Pidada, selaku koordinator lapangan menambahkan bahwa aksi ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2019 dengan menolak golput dan melawan hoax, tapi juga sebagai pernyataan sikap penolakan Radikalisme, Terorisme dan Intoleran olen pemuda Bali.
“Dari gerakan aksi damai ini kita berharap seluruh warga Indonesia yang tinggal di Bali untuk memiliki rasa saling menghormati dan menghargai dengan tujuan terhindar dari gerakan negatif seperti hoax, hingga terhindar dari aksi radikalisme, terorisme dan intoleran,” ujarnya disela-sela wawancara. (DI)
Editor: N. Arditya