MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Seruan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama kembali muncul saat Masjid Raya Baiturrahmah Denpasar menggelar Tabligh Akbar yang dihadiri oleh ratusan jamaah dari seputaran Denpasar, Sabtu (10/11/2018).
Tabligh Akbar bertemakan “Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama dan Saling Menghormati Tanpa Memandang Suku, Agama, Adat, Budaya dan Ras di Pulau Bali”, dan didukung oleh PT. Menara Pundi Mas Abadi ini bertujuan menjaga tali silaturahmi serta mengingatkan agar umat beragama hidup rukun dan damai.
“Bangsa Indonesia menjadi besar karena terdiri dari beberapa agama, beragam suku, adat dan budaya. Dengan keberagaman serta perbedaan yang ada semestinya tidak menjadikan kita terpecah belah, namun harus hidup dengan rukun dan damai,” kata H. Syafiudin Zaini dari Kanwil Agama Provinsi Bali dalam ceramahnya.
Dikatakan, sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita harus bangga karena Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain.
“Agar kita bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada, maka kita harus banyak belajar, supaya apa, supaya wawasan kita menjadi luas. Belajar bisa dari membaca buku, membaca sesuatu yang membuat kita menjadi pintar,” tuturnya.
Ketua Panitia kegiatan, Ustad Hamdani menerangkan, kegiatan tabligh akbar sendiri sering digelar di Masjid Raya Baiturrahmah Denpasar. Dikatakan, pada hakekatnya kegiatan tabligh akbar merupakan konsep untuk membangun komunikasi dalam rangka silaturrahmi antara sesama umat.
“Tabligh akbar juga merupakan upaya untuk membangun persatuan dan kesatuan umat baik dalam menegakkan sariah agama maupun dalam membangun komitmen sosial. Artinya, ini juga untuk berbagi dan memberi tentang kebaikan dan kebenaran dalam hal ilmu agama,” paparnya.
“Jadi, tabligh akbar itu sesungguhnya adalah upaya membangun persatuan umat untuk melakukan komunikasi intelektual, spiritual dan sosial antara sesama, sehingga tujuan agama dan tujuan sosial dapat terwujud dengan baik,” jelasnya.
Ditemui usai menghadiri Tabligh Akbar, Ketua Forum Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (FPNKRI) Bali Bima “Mocka” Prasetya mengatakan, perbedaan dan keberagaman merupakan sebuah anugerah yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.
“Maka dari itu, sebagai bentuk wujud syukur atas anugerah tersebut, maka seluruh elemen masyarakat harus menjaganya melalui rasa toleransi dan menjaga Kebhinekaan,” kata Mocka. (NN)
Editor: N. Arditya