MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Memasuki musim penghujan BPBD Provinsi Bali terus meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dewa Mantra saat ditemui di kantornya Jalan D.I Panjaitan Nomor 6, Renon, Denpasar.
Memasuki fase musim penghujan pada bulan Oktober 2018 saat ini telah mengakibatkan berbagai kejadian kebencanaan terkhusus di daerah padat penduduk. “Atas tingginya curah hujan beberapa hari terakhir yang mengakibatkan beberapa kejadian kebencanaan seperti banjir dibeberapa titik di Kota Denpasar dan mulai naiknya air sungai ke permukaan serta beberapa kejadian tanah longsor di Tabanan dan Klungkung”, jelasnya Kamis, siang (15/11/2018).
Guna meminimilsir dampak bencana yang tidak dapat diprediksi, BPDB Bali juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tetap tanggap dalam merespon segala bentuk perubahan iklim maupun cuaca yang terjadi melalui informasi terpercaya yaitu dari BMKG (www.bmkg.go.id) atau Pusdalops BPBD (03651-251177). “Kita harapkan masyarakat tetap responsif disisi lain BPBD juga telah menyiapkan sumber informasi yang akurat baik di website maupun nomor telepon”, tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dari hasil pemantauan dan koordinasi pasca gempa pukul 24.30 Wita dengan BPBD Kabupaten Klungkung dan wilayah lainnya untuk sementara sampai saat ini belum ditemukan korban jiwa maupun kerusakan bangunan. “Pasca gempa tadi yang berjarak 78 Km barat daya Klungkung Bali dan di kedalaman 20 Km dengan kekuatan gempa 5,3 SR, hal tersebut belum termonitor menimbulkan kerusakan berdasarkan hasil koordinasi yang kita lakukan”, pungkasnya. (NN)
Editor: N. Arditya