Menaranews, Kisaran (Sumut) – Seratusan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Asahan (AMAN) Cinta NKRI berunjukrasa di Tugu Juang Bambu Runcing Kisaran dan Mako Polres Asahan, Senin siang (17/9/2018). Massa menolak kehadiran Neno Warisman dan deklarasi kelompok #2019gantipresiden-nya di bumi “Rambate Rata Raya” ini.
Adlin Panjaitan, selaku pimpinan aksi mengatakan, bahwa demi kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat Asahan, mereka tegas menolak kegiatan #2019 Ganti Presiden yang dinilai inkonstitusional.
“Kami menolak segala bentuk provokasi dengan isu agama untuk kepentingan politik, karena hal ini dapat menyebabkan perpecahan di masyarakat. Kami menilai aksi #2019 ganti Presiden adalah upaya terselubung untuk merubah sistem negara yang dapat menghancurkan NKRI,” tegas Adlin.
Massa AMAN menyatakan bahwa mereka mendukung pemerintah dan perangkat negara untuk mempertahankan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika serta menolak segala bentuk provokasi SARA, hoax, dan ujaran kebencian melalui media sosial maupun media lainnya untuk kepentingan Pemilu 2019.
Setelah aksi unjuk rasa di Tugu Juang, massa AMAN melanjutkan aksi ke Mako Polres Asahan. “Kami berunjukrasa di sini untuk mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian agar tidak menerbitkan ijin Deklarasi #2019 Ganti Presiden,” tegas Adlin dan kawan-kawan.
Bertindak selaku aparat penegak hukum yang humanis, Kapolres Asahan AKBP Yemi Mandagi, SIK., didampingi Kabag Ops dan Kasat Intelkam Polres Asahan, menanggapi aksi dan mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog di dalam ruangan.
Kepada mahasiswa, Kapolres AKBP Yemi Mandagi menyatakan bahwa dirinya selaku unsur Forkopimda Kab. Asahan, dan khususnya selaku Kepala Kepolisian Polres Asahan akan mengambil langkah-langkah dan kegiatan guna menjaga ketertiban di Asahan.
“Polres Asahan juga mengantisipasi dan menjaga timbulnya ujaran kebencian serta provokasi dan perpecahan antar masyarakat dan antar agama, khususnya di Kabupaten Asahan. Apabila ada oknum-oknum yang berupaya melakukan upaya pecah belah dan mengganggu kamtibmas maka pasti ada sanksi hukum dan akan kami tindak secara tegas,” pungkasnya.
Amatan media ini para mahasiswa yang berunjukrasa berasal dari beragam suku, ras dan agama. Mereka dengan tegas mendesak Polres Asahan untuk tidak memberikan ijin pelaksanaan Deklarasi serta menolak kehadiran Neno Warisman dan kawan-kawannya dari Jakarta datang ke Kabupaten Asahan. (red)