MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Sikap Netral dan Independen dari pimpinan suatu lembaga memang menjadi daya tarik tersendiri selama pentahapan Pilkada Serentak tahun ini. Sikap Netral dan Independen itu yang ditunjukkan salah satu pimpinan tertinggi lembaga pemerintah yakni Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, yang merupakan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali.
Merujuk pada dinamika politik selama massa pentahapan Pilkada Bali 2018 yang sudah memasuki massa tenang, sikap netral dan independen dari pimpimnan lembaga secara langsung akan berdamapak pada kualitas pesta demokrasi yang berjalan. Namun hal tersebut tidak semata-mata harus menjadi seorang yang berada dalam golongan putih atau golput.
“Pertama tama saya ingin tegaskan disini bahwa FKUB, dan saya sebagai ketua umum asosiasi FKUB Indonesia berada dalam posisi independen dalam pemilu, pilpres dan pilkada, namun tetap akan menentukan pilihan setelah berada di bilik suara”, ungkap Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, saat ditemui di Denpasar, Senin (25/6/2018)
Ditegaskan lebih dalam bahwa pilkada merupakan acara kenegaraan yang sangat penting dan sangat strategis untuk memilih pemimpin daerah guna mampu membangun daerah, serta membawa masyrakatnya menjadi masyarakat yang rukun, aman, damai, sehat, berpengetahuan, dan sejahtera . “Masyarakat yang santhi jagadhita itulah harapa kita semua, oleh karena itu pilkada harus dapat terselenggara dengan baik, berlangsung lancar, aman dan sukses” jelasnya.
Menyinggung mengenai kewajiban seorag pemilih, hal ini merupakan suatu hak hukum dan kewajiban bagi semua masyarakat yang telah terdaftar sebagai calon pemilih. “Semua masyarakat pemilih harus hadir di TPS untuk memberikan suaranya, untuk memilih salah satu pasangan calon yang paling baik diatara calon calon yang ada. Hal ini adalah hak hukum dan kewajiban moral setiap warganegara”, pungkas penglingsir Puri Denbencingah, Klungkung ini. (NN)
Editor: N. Arditya