MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Ungkapan bela sungkawa terus mengalir dari masyarakat pasca tragedi bom bunuh diri yang menyerang beberapa wilayah di Surabaya, Jawa Timur. Kali ini ungkapan bela sungkawa tersebut datang dari beberapa elemen masyarakat Bali dengan menggelar doa bersama dan pernyataan sikap sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya aksi teror yang terjadi di wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa masyarakat Bali merasa prihatin atas apa yang terjadi pada warga Surabaya dan ikut berduka cita serta tidak menginginkan kejadian tersebut terulang. PHDI mendukung pemerintah untuk segera menuntaskan kasus tersebut dan tidak takut melawan musuh-musuh negara dan agar segera dilenyapkan. “Jika pemerintah takut pada musuh negara maka akan hancur kita semua”, ucapnya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Sisi Timur Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, (15/5/2018) tersebut juga dihadiri oleh beberapa organisasi masyarakat seperti KNPI Bali, Baladika Bali, Laskar Bali, Tokoh Agama dan Adat, Perwakilan Mahasiswa, serta Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, KBS – Ace.
Selain menggelar doa bersama, Komponen Masyarakat Bali juga mengutarakan pernyataan sikap dan menghimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh ujaran kebencian yang berbau Sara dan ideologi ekstrim radikal di berbagai media, tetap menjaga keamanan lingkungan masing-masing secara gotong royong dan penuh persaudaraan, serta mendesak pemerintah dan DPR RI untuk menetapkan undang-undang anti terorisme secepatnya. (NN)
Editor: N. Arditya