MENARAnews, Semarang (Jateng) – Terhambatnya distribusi e-KTP nampaknya ditanggapi serius oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Distribusi e-KTP, beberapa waktu lalu yang sempat menjadi persoalan di beberapa kota di Indonesia termasuk Semarang dengan alasan blanko habis, rekam data kurang cepat dan lain-lain. “Hari ini (18/1) kita bagikan secara langsung kepada masyarakat Semarang yang sudah melakukan rekam data selama 2016 hingga 2017, 20.000 e-KTP,” tegas pria yang akrab disapa Hendi ini.
Tak cukup dengan itu, Pemkot Semarang juga akan memberlakukan layanan e-KTP “Empat Hari Jadi”. “Setelah ini bagi yang belum memiliki e-KTP, kami akan memberikan layanan “empat hari” e-KTP jadi. Untuk itu, manajemen Disdukcapil dalam distribusi e-KTP akan lebih cepat. Disini yang kami perlukan adalah lapor cepat apabila ditemukan kendala dalam pelayanan e-KTP. Intinya pelayanan kami gratis dan cepat. Jika masih ada oknum yang menjanjikan proses cepat dengan membayar, agar segera dilaporkan kepada kami,” jelas Hendi kepada awak media.
Disamping itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang Adi Tri Hananto menyatakan bahwa e-KTP didistribusikan melalui Kepala Kelurahan bekerja sama dengan Camat dengan jumlah sekitar 20.000 periode perekaman Juni 2016 hingga November 2017. “Sedangkan sisanya, Desember 2017 sampai dengan sekarang akan segera kita cetak. Karena ada juga di sela-sela itu yang secara parsial tercetak. Sehingga kita harus klarifikasi dulu secara bertahap. Sekitar April 2018, untuk e-KTP di tahun 2017 sudah bisa kita selesaikan,” kata Adi.
Untuk waktu berjalan, mulai Desember 2017, Pemkot Semarang sudah memberlakukan pelayanan e-KTP “empat hari jadi”. “Yang sedang kita perbaiki diantaranya kualitas pelayanan karena masih ditemukan jawaban dari petugas, lebih dari seminggu untuk mencetak e-KTP. Jika selama empat hari bisa kita percepat maka kita percepat lagi,” tutup Adi. (Ar)