MENARAnews, Denpasar (Bali) – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai lembaga keuangan dan ekonomi, saat ini mau tidak mau harus siap menghadapi persaingan global. Berbagai lembaga perbankan dan keuangan yang tumbuh dan berkembang dewasa ini akan menyebabkan persaingan tambah ketat. Hal itu disampaikan Walikota I B Rai Dharmawijaya Mantra, Selasa (23/1/2018) di Denpasar dalam kaitan upayanya merevitalisasi LPD di Kota Denpasar.
Diakui Rai Mantra, keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kota Denpasar memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam pembangunan desa. Dari segi ekonomi, keberadaan LPD memberikan manfaat simpan pinjam di tataran masyarakat desa.
“Karena peran penting LPD itulah yang membuat Pemkot Denpasar memberikan perhatian lebih kepada LPD. Untuk memenangkan persaingan ini LPD harus mempunyai identitas dan keunggulan spesifik yang tidak dimiliki oleh lembaga keuangan lainnya. Perlu dilakukan upaya atau langkah-langkah revitalisasi lembaga LPD dalam penguatan digitalisasi dan konsep berwawasan budaya,” ujarnya.
Ditambahkan, identitas LPD mampu menonjolkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki, baik di bidang pelayanan maupun penampilan LPD. Spesifikasi LPD yang memiliki kedekatan budaya dan psikologi dengan nasabah, faktor lokasi yang mudah dijangkau dan karakter bisnis yang luwes merupakan kekuatan lembaga ini untuk bertahan dan memilki daya saing terhadap lembaga sejenis.
Keberadaan dan Program LPD yang ada di Kota Denpasar saat ini sudah sesuai dan sejalan dengan program Kota Denpasar yakni meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis budaya unggulan. Penyamaan cara pandang bagi seluruh pengurus LPD di Kota Denpasar telah dilakukan dalam Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksaaan Perda No. 3 Tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa belum lama ini.
Editor: N. Arditya