MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bukittinggi (AMB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Masjid Al Mubarak, Jl. Moh. Syafei, Bukittinggi, Sumatera Barat. Maksud mereka turun ke jalan guna menolak penggusuran yang dilakukan oleh PT. KAI.
“Kami mahasiswa akan memperjuangkan nasib rakyat. Wahai penguasa dengarkanlah penderitaan kami. Kita harus perjuangkan hak-hak rakyat. Hidup mahasiswa” kata para pendemo di lokasi aksi, Selasa (4/12/2017).
Berdasarkan pantauan Menaranews, massa membentangkan spanduk bertuliskan antara lain “Mereka dirampas haknya, tergusur dan lapar”, “Lindungi masyarakat yang lemah”, “Peduli pada negeri, hidup rakyat”. Maksud dan tujuan para mahasiswa tersebut adalah untuk menyampaikan aspirasinya meminta kepada pemerintah dan PT. KAI agar menghentikan penggusuran dan memperhatikan nasib rakyat yang tinggal di emplasemen Stasiun Bukittinggi.
Salah satu orator Ivan Haykal mengatakan, bahwa aksi dari mahasiswa merupakan bentuk solidaritas kepada warga Stasiun Bukittinggi. Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa PT. KAI tidak bersedia untuk bernegosisasi, padahal sudah difasilitasi oleh DPRD Bukittinggi dan DPR RI melalui Fadli Zon (Wakil Ketua DPR RI).
“Penggusuran oleh pihak PT. KAI di emplasemen Stasiun Bukittinggi menunjukkan penindasan terhadap rakyat yang tidak berdaya dan mengarah terhadap aksi kesewenang wenangan. Kita harus bergerak bersama rakyat, mahasiwa dan rakyat bersatu,” tegasnya.
Sementara itu, belasan aparat keamanan dari Polres Bukittinggi, TNI Kodim 0304 Agam dan Satpol PP tampak berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi tersebut. Mahasiswa terlihat membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 15.00 WIB. (AD)