MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi membantu proses pelayanan dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018. Pada perayaan Natal tahun 2017, PMI Kota Bukittinggi membuka posko pelayanan di setiap Gereja yang ada di Kota Bukittinggi antara lain Gereja Katolik St. Petrus Claver dan Gereja HKBP Kota Bukittinggi.
Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais mengatakan, sesuai dengan dasar prinsip pergerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI merupakan organisasi netral yang tidak memandang suku, ras ataupun agama tertentu. Hal itulah yang mendasari PMI Kota Bukittinggi membuka pos pelayanan di Gereja-Gereja Bukittinggi.
“Ini tahun pertama PMI Kota Bukittinggi membuka pos pelayanan di setiap Gereja yang ada di Kota Bukittinggi. Pada prinsipnya mulai tahun 2017 dan sesuai dengan program pengurus, PMI Kota Bukittinggi akan aktif dalam segala bidang kemasyarakatan. Pasalnya PMI adalah organisasi netral, bukan untuk golongan ataupun kepentingan organisasi tertentu,” jelas Ahmad Jais ketika dimintai konfirmasi oleh Menaranews, Senin (25/12/2017).
Pihaknya menambahkan bahwa pembukaan posko pelayanan di setiap Gereja yang ada di Kota Bukittinggi merupakan inisiatif yang dilakukan oleh PMI Kota Bukittinggi. Hal tersebut berdasarkan surat dari PMI Pusat yang menyebutkan bahwa PMI Kabupaten Kota harus aktif terlibat dalam operasi Lilin 2017, termasuk membuka pos pelayanan di Gereja. Kegiatan tersebut akan berlangsung dari tanggal 24 Desember hingga 1 Januari 2018.
“Selama perayaan Natal 2017, PMI Kota Bukittinggi menempatkan 5 relawan dan 1 mobil ambulance di setiap Gereja. Untuk pengamanan Misa Natal 25 Desember 2017, PMI Kota Bukittinggi menurunkan 10 relawan dan 2 ambulance,” jelasnya.
Sementara itu, menyambut Tahun Baru 2018, PMI Kota Bukittinggi akan menurunkan seluruh personil guna memberikan pelayanan serta pengamanan kepada masyarakat Kota Bukittinggi.
“Untuk tanggal 29 dan 30 Desember, PMI Kota Bukittinggi akan mobile menggunakan 2 ambulance dan 20 personil. Sedangkan tanggal 31 Desember malam dan 1 Januari , PMI Kota Bukittinggi akan menurunkan sebanyak 60 personil dan membuka Pos di Jam Gadang. PMI Kota Bukittinggi juga akan membuka ruangan untuk ibu menyusui dan pelayaanan lansia. Karena pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, bahwa pada perayaan malam tahun baru Jam Gadang menjadi pusat keramaian,” rincinya.
Dikatakan Ahmad Jais, kehadiran PMI Kota Bukittinggi pada setiap posko pelayanan Gereja, menunjukkan komitmen PMI dalam hal kemanusiaan. Selain itu, kedepannya dia berharap adanya posko pelayanan di setiap Gereja juga dapat mengenalkan PMI Kota Bukittinggi lebih jauh lagi. Sehingga keberadaan PMI tidak lagi dianggap asing oleh masyarakat Kota Bukittinggi.
“Kita berharap dengan kehadiran PMI Kota Bukittinggi di tengah-tengah mereka, menjadikan PMI semakin dikenal dan bukan menjadi organisasi asing. Karena PMI bukan hanya berbicara tentang donor darah ataupun masalah kebencanaan. Dengan adanya pembukaan pos pelayanan di setiap Gereja Kota Bukittinggi, diharapkan para jemaat Gereja mampu terpancing hatinya untuk ikut mendonorkan darahnya,” pungkasnya. (AD)