MENARAnews, Denpasar (Bali) – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) biasanya per hari mencapai 15.000 hingga 16.000 orang dan domestik sekitar 30.000 orang. Namun pasca penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai kunjungan hari pertama sekitar 3.000 orang, hari ke dua sekitar 4.000 orang dan hari ke tiga sekitar 5.000 orang. Sehingga terjadi penurunan 30 sampai dengan 35% untuk wiswan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Agung Yuniarta di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali Jalan Cut Nyak Dien Renon Denpasar.
“Bali masih layak untuk dikunjungi dan dari 9 Kabupaten / Kota, 8 diantaranya layak dan aman untuk dikunjungi. Upaya yang dilakukan oleh Dispar Provinsi Bali untuk menjaga pariwisata Bali membentuk Bali Tourism Hospitality (BTH) dimana berfungsi memberikan penjelasan terkait destinasi yang aman untuk dikunjungi dengan menyertakan jarak objek wisata dengan Gunung Agung dan terus mengupdate foto hotel dan destinasi yang layak untuk dikunjungi,” papar Agung Yuniarta.
Sementara itu, mengenai kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pihaknya tidak setuju. “Saya tidak sepakat apabila dilakukan PHK, jangan terburu-buru karena saat ini wisatawan yang berkunjung mulai naik dan perlu disadari bahwa wisatawan sedang mempelajari situasi Gunung Agung. Kedepannya yang paling penting adalah bagaimana bandara tidak ditutup, namun jika terpaksa ditutup maka mengupayakan fasilitas lain seperti menggunakan kapal menuju Jawa Timur (Jatim) melalui Pelabuhan Padang Bai dan Pelabuhan Benoa,” ungkap Kadis Pariwisata.
Menurutnya kontribusi atau daya belanja wiswan per hari rata-rata U$ 165 sedangkan domestik Rp. 800.000 per hari. Kunjungan wiswan ke Bali sampai dengan Oktober 2017 naik 25 % jika dibandingkan dengan data tahun lalu. Kunjungan wiswan bulan November 2017 mencapai 383.910 orang dan China menempati kunjungan tertinggi sebanyak 5.478 orang.
Target 2017 5,5 Juta kunjungan wiswan, dan data kunjungan Januari sampai dengan Oktober 2017 sudah mencapai 5.011.468 orang. Target Nasional Kunjungan Wiswan 2019 adalah 20 juta orang dimana Bali diminta menyumbang 40%, Jakarta 30%, Batam 20% sisanya dari daerah sekitarnya.
“Berharap Bali masih dilirik oleh seluruh dunia, kami terus berupaya untuk recovery pariwisata supaya ada kepercayaan dunia luar untuk datang ke Bali,” pungkasnya. (NN)
Editor : N. Arditya