MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Aksi Bela Palestina sebagai bentuk kepedulian nasib rakyat Palestina telah berhasil didengungkan di beberapa daerah Indonesia, tidak terkecuali di Kota Bukittinggi. Gabungan Ormas, mahasiswa serta elemen masyarakat se Sumatera Barat yang menamakan diri Aliansi Bela Palestina Sumatera Barat, berencana menyelenggarakan Aksi Bela Palestina, Sabtu (23/12/2017). Aksi tersebut akan dimulai dari Lapangan Kantin Kota Bukittinggi, yang selanjutnya massa melakukan long march ke arah Jam Gadang.
Dalam Aksi Bela Palestina tersebut, gabungan berbagai elemen akan menyampaikan aspirasinya sebagai bentuk dukungan untuk rakyat Palestina. Selain itu, juga akan dilakukan penggalangan dana untuk membantu muslim Palestina yang saat ini sedang berjuang mempertahankan Masjid Al-Aqsha di Yerussalem.
Aksi Bela Palestina itu digelar untuk merespon pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Selain itu, orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut mengungkapkan, akan memindahkan kantor kedutaan besar AS untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerussalem.
Menanggapi rencana aksi bela Palestina di Kota Bukittinggi, Ketua MUI Kota Bukittinggi, Aidil Alfin mendukung sepenuhnya aksi yang akan dipusatkan di Jam Gadang.
“MUI Bukittinggi mendukung gerakan Aksi Bela Palestina di Jam Gadang Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, dan berencana menghadiri acara tersebut. Aksi yang dilakukan oleh Ormas-Ormas Islam dan Organisasi Kepemudaan merupakan murni aksi untuk membela nasib rakyat Palestina,” katanya.
Dikatakan Aidil Alfin, bahwa permasalahan di Palestina bukan lagi menyangkut satu negara ataupun umat Islam saja, melainkan seluruh negara di dunia. Indonesia sendiri sangat menolak adanya penjajahan di negara manapun, karena tidak sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945.
“Sesungguhnya penjajahan yang terjadi di Palestina bukan hanya masalah keuamatan umat Islam, tetapi juga menyangkut negara Indonesia. Pasalnya Indonesia tidak mengakui penjajahan di atas dunia dan kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, permasalahan Palestina sudah masuk kepada ranah ketidakadilan terhadap suatu wilayah di dunia,” tegasnya.
Melalui Aksi Bela Palestina di Kota Bukittinggi, Aidil Alfin berharap aksi tersebut bisa menambah wawasan bagi umat Islam dan umat non-Islam di semua tempat tentang kondisi sebenarnya di Palestina.
“Dengan adanya Aksi Bela Palestina tersebut, diharapkan dapat membuka mata masyarakat untuk lebih memahami masalah yang terjadi di Palestina. Selain itu, permasalahan di Palestina dapat menyadarkan warga di seluruh dunia, bahwa hal tersebut merupakan masalah kita bersama,” pungkasnya. (AD)