MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Pengurus Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) bersama 10 dari 63 Perusahaan asuransi anggota KARK menyerahkan uang muka klaim asuransi kebakaran Pasar Atas Bukittinggi kepada para tertanggung. Penyerahan dilakukan di Balai Sidang Hatta pada Selasa (05/12) kepada 104 tertanggung pemegang polis.
Dr. Frans Y. Sahusilawane selaku Ketua Dewan Pengurus KARK mengatakan, polis asuransi kebakaran yang diterbitkan perusahaan asuransi anggota KARK dalam peristiwa kebakaran Pasar Atas Bukittinggi, menjamin stok barang dagangan dan took/ kios para pedagang.
“KARK saat ini juga sedang memproses hal yang sama untuk tertanggung asuransi pada kebakaran Pasar Aur Kuning Bukittinggi yang kejadiannya tidak berselang lama dengan peristiwa kebakaran Pasar Atas pada tanggal 30 Oktober 2017,” katanya.
Lebih lanjut Dr. Frans Y. Sahusilawane mengatakan, pembayaran klaim asuransi kepada tertanggung sebenarnya masih harus menunggu selesainya perhitungan kerugian obyek-obyek asuransi itu oleh independen loss adjuster yang ditunjuk KARK. Namun dewan pengurus memutuskan melakukan pembayaran uang muka klaim kepada para tertanggung dengan pertimbangan betapa pentingnya manfaat dari kepesertaan asuransi kebakaran bagi para tertanggung di Pasar Atas.
Wako Ramlan dalam kesempatan itu mengatakan, acara ini sangat penting untuk meringankan beban para pedagang. Kejadian kebakaran Pasar Atas dan Pasar Aur, cukup memukul perekonomian Bukittinggi.
“Jika dihitung kerugian Pasar Atas saja mencapai Rp 1,5 T. Alhamdulillah sejauh ini telah banyak bantuan dari berbagai pihak untuk memulihkan kembali Pasar Atas,” ujarnya. APBD Bukittinggi hanya memiliki dana tak terduga sebesar Rp 1,8 M yang telah habis untuk penampungan saja. Pemko Bukittinggi tetap berusaha dan berjuang mencari dana tambahan untuk memulihkan keadaan,” jelasnya.
Saat ini lanjut Ramlan, 160 petak sudah dibangun selama 17 hari pekerjaan. Pemko berharap penampungan segera siap dan dapat ditempati segera oleh pedagang. Dari hasil keputusan PU pusat, Pasar Atas tidak bisa dipakai lagi dan harus dirubuhkan untuk dibangun baru.
“Pasar atas adalah icon bagi Kota Bukittinggi. Karena itu harus dibangun dengan baik. Tahun 2018 akan dimulai pembangunan pasar atas dan dibutuhkan Rp 348 M untuk pembangunan. Pembangunan dilakukan empat lantai, satu lantai basemen, dua lantai toko dan lantai atas untuk food court,” rincinya.
Dengan adanya asuransi ini Ramlan berharap dapat membantu kerugian pedagang. Walaupun tidak semua pedagang yang ikut asuransi.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Irwan Prayitno sangat mengapresiasi kebijakan Walikota Bukittinggi yang tidak otoriter, tidak “Kareh Kapalo” dan menang sendiri dan mau menerima pendapat serta mampu mengakomidir keinginan pedagang. Sehingga keadaan Bukittinggi tenang, walaupun kondisi sangat berat.
Gubernur meminta pedagang untuk mau bersabar. Karena Pemko sedang berusaha memulihkan keadaan. Pemko tetap bersinergi mencarikan peluang dana untuk memulihkan keadaan.
Terkait dengan adanya isu-isu masuknya investor untuk pembangunan pasar atas, Irwan Prayitno menegaskan tidak ada investor.
“Itu tidak benar, bahkan Presiden dan Wapres pun sudah berkomitmen, bagaimana PasarAatas kembali dimiliki oleh pedagang awal di sana, bukan oleh investor. Pedagang jangan mau termakan isu yang akan memecah belah,” tegasnya.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis uang muka klaim asuransi kepada tertanggung per masing-masing asuransi. Termasuk juga diserahkan bantuan dari Bank Nagari kepada Walikota Ramlan sebagai bantuan terhadap bencana kebakaran di Pasar Atas dan Kebakaran di Pasar Aur sebesar Rp. 500 juta. (ril)