MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Jago merah kembali mengamuk, setidaknya dua unit rumah permanen dan semi permanen ludes dilalap api, Senin, (11/12). Diketahui, rumah tersebut di huni oleh tiga KK, yang mana satu unit rumah semi permanen di diami oleh dua KK sekaligus. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 450 Juta.
Sumber api belum diketahui, namun dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek korsleting listrik. Pemilik rumah permanen, diketahui bernama Bulkhiar (62), warga asli Kelurahan Campago Guguak Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS). Sementara, korban lain bernama Rona (33) pemilik rumah Semi permanen, beruntung yang terbakar hanya bagian lotengnya saja.
Informasi dari Bulkhiar, akibat kebakaran ini, hanya sebagian dari barang berharga miliknya terselamatkan sementara surat- surat berharga serta satu unit mobil beserta dua unit kendaran roda dua juga ikut terbakar. Selain itu, uang Cash dalam berankas yang baru diambil dari Bank ikut terbakar yang ditaksir berjumlah sekitar Rp 80 Juta.
“Menurut rencananya, uang yang terbakar itu akan kita gunakan untuk merenovasi rumah,”jelas Korban saat menceritakannya pada awak media yang mewawancara di lokasi kejadian.
Sementara itu, anak korban bernama Fiora (16) saat kejadian berada dalam rumah sedang belajar. Namun, saat api mulai menjalar, korban tidak mengetahui sama sekali adanya kebakaran. Akibatnya, korban sempat mengalami trauma karena korban baru tahu saat warga mulai menerobos masuk dan meneriaki ada kebakaran.
Pihak lain, Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana melalui Kapolsek Kota Kompol Zahari Almi mengatakan, kuat dugaan api berasal dari korsleting arus pendek listrik, namun pihaknya masih menyelidiki indikasi lain yang kemungkinan besar sebagai penyebab sumber kebakaran. (RK/AD)