MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika di kalangan masyarakat terus digalakkan di Kota Bukittinggi. Hal tersebut dilihat dari pelaksanaan tes urine yang dilakukan oleh BNK Bukittinggi bersama tim gabungan, Rabu (13/12/2017). Sasarannya kali ini adalah para sopir angkutan umum yang beroperasi di kawasan Kota Bukittinggi. Pasalnya mereka mempunyai peranan yang sangat besar terhadap keselamatan penumpang. Puluhan sopir Angkot tersebut diberhentikan oleh BNK Bukittinggi bersama tim gabungan ketika melintasi kawasan Pendakian Wowo atau sekitar Terminal Tipe C, Kota Bukittinggi.
Kepala BNK Bukittinggi diwakili Sekretaris BNK, Aldiasnur menjelaskan, pemeriksaan kali ini ditujukan kepada sopir angkutan umum, sebagai pencegahan dini terhadap bahaya Narkotika ketika berkendara di jalan raya. Selain itu, tim gabungan bersama BNK telah menyiapkan alat khusus untuk mendeteksi hasil urine, sehingga hasilnya dapat langsung dilihat.
“Pemeriksaan tes urine menggunakan peralatan canggih berupa alat tes Narkotika Multi atau enam jenis parameter pengukuran. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui siapa saja sopir angkot yang menggunakan obat-obatan terlarang ketika berkendara di jalan raya,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, apabila para sopir Angkot bebas dari Narkoba, tentu akan sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka di jalan raya yang tidak ugal-ugalan. Selain itu, BNK Bukittinggi berkomitmen untuk selalu melakukan pencegahan terhadap peredaran Narkoba dan penyalahgunaan obat terlarang tersebut di wilayah Kota Bukittinggi.
Sementara itu, Kalakhar BNK Bukittinggi yang juga Wakapolres Bukittinggi, Kompol Albert Zai mengungkapkan, dari 40 sopir angkot yang diperiksa, terdapat dua orang yang dinyatakan positif mengkonsumsi Narkoba. Hal ini membuktikan masih adanya para pengendara yang menggunakan ataupun terpengaruh oleh bahaya Narkotika.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ada 2 sopir Angkot yang dinyatakan positif menggunakan Narkoba. Dua sopir Angkot tersebut diharuskan untuk wajib lapor. Selanjutnya dilakukan pendekatan agar mereka pulih dan sehat kembali serta lepas dari penggunaan Narkoba,” jelasnya.
Kompol Albert Zai mengharapkan agar seluruh sopir Angkot untuk tidak terjerumus kepada penggunaan Narkoba.
“Sopir Angkot dan masyarakat Bukittinggi harus bebas dari Narkoba, kita akan terus lakukan berbagai cara agar bahaya Narkoba itu tidak merajalela lagi,” tegas Kompol Albert Zai. (RK/AD)