MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Bertempat di ruang Auditorium Student Center Kampus II IAIN Bukittinggi, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) S1 Perbankan Syariah dan The Pioneers menggelar Seminar Internasional tentang kontribusi muslim dalam pengembangan ekonomi syariah, Sabtu (16/12/2017). Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan salah satu ormas Islam di Sumatera Barat, DPD FPI Sumbar.
Seminar yang mengusung tema “The Qualities of The True and its Contribution in Developing the Economy” tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Miswardi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Drs. Antoni Samawil, Ketua HMJ S1 Perbankan Syariah, Anwar Solihin dan Ketua Umum Dema Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Malviko. Sedangkan narasumber berasal dari Sudan, Syeikh Dr. Tajuddin Bin Ahmad Bin Sa’id Bin Abbasy As Sudani dengan penerjemahnya KH Khadlir Ridwan.
“Harapannya perbankan syariah dapat menguatkan perekonomian umat Islam. Hal tersebut dikarenakan rata-rata penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga peluang pasar bank syariah sangat besar dan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang yang tentunya akan membuat iklim persaingan di dunia perbankan syariah semakin kompetitif dan ketat,” demikian disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Drs. Antoni Samawil ketika membuka acara seminar internasional.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Miswardi, menjelaskan, bahwa tujuan dari diselenggarakannya seminar itu adalah untuk menambah wawasan mahasiswa terkait ekonomi syariah.
“Seminar Internasional bertajuk ekonomi syariah ini merupakan kegiatan yang bertujuan agar mahasiswa mempunyai pemahaman lebih tentang ekonomi syariah. Semoga kegiatan seminar internasional ini mampu menjadi perangsang mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan positif lainnya,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, sejak tahun 2015, pada saat menjelang kelulusan mahasiswa akan dibekali dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Dengan adanya SKPI, mahasiswa dipacu untuk memperbanyak kegiatannya seperti ekstrakurikuler.
“Jadi, yang akan diperhatikan ketika mahasiwa lulus bukan lagi hanya pencapaian IP Kumulatif, namun juga SKPI. Hal itu karena SKPI akan menjadi bahan pertimbangan pertama dalam persaingan kerja. Dengan adanya SKPI, mahasiswa dipacu untuk memperbanyak kegiatannya seperti ekstrakurikuler. Oleh karena itu, harapan kedepannya mahasiswa dapat berlomba-lomba melakukan kegiatan yang akan menambah kualitas skill dalam berbagai aspek,” katanya.
Tidak hanya itu, ketua panitia seminar internasioal, Rizky Fathurrachman, melalui pembina panitia/Starring Committee, Alfussahri memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan itu.
“Antusias mahasiswa IAIN Bukittinggi terhadap seminar perlu mendapatkan apresiasi, tercermin dari seringnya mahasiswa yang bertanya/diskusi dengan narasumber. Hal tersebut dikarenakan tema yang diangkat sangat menarik, yaitu kualitas pemuda dan kontribusinya terhadap ekonomi,” ungkapnya.
Dikatakan Alfussahri, seorang pemuda dan mahasiswa muslim harus memiliki kualitas dari segi akhlak dan kepribadian, dimana diharapkan mereka dapat mengembangkannya sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi syariah.
“Mahasiswa perbankan syariah IAIN Bukittinggi merupakan agent of change yang memiliki background agama Islam. Mereka diharapkan mampu mengembangkan kemapuannya dan menjadi ekonom-ekonom demokrat. Sehingga kedepannya ekonomi syariah mampu mendominasi sistim perekonomian di dunia, khsususnya Indonesia,” ulasnya.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber Syeikh Dr. Tajuddin Bin Ahmad Bin Sa’id Bin Abbasy As Sudani menjelaskan, bahwa seorang muslim harus menguasi tentang fiqih ekonomi. Hal itu bertujuan agar muslim betul-betul memahami tentang konsep ekonomi syariah. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan materi tentang hubungan sholat dengan ekonomi syariah, pentingnya pengetahuan muslim dalam ilmu ekonomi syariah, pentingnya dzkir kepada Allah untuk memajukan ekonomi syariah, dan sifat muslim bersama golongan/kelompok serta pengaruhnya dalan ekonomi syariah. (AD)