MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Tidak hanya di Jakarta, Aksi Bela Palestina juga digelar di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Kota Bukittinggi, Sabtu (23/12/2017). Ribuan massa dari Organisasi Kepemudaan dan Islam Bukittinggi – Agam tumpah ruah di pelataran Jam Gadang Bukittinggi.
Berdasarkan pantauan Menaranews, aksi yang digelar di Kota Bukittinggi itu dimulai dari Lapangan Wirabraja (Kantin), yang selanjutnya massa melakukan long march ke arah titik pusat orasi di Jam Gadang.
Aksi tersebut dihadiri oleh sekitar 26 simpul Organisasi Islam dan Kepemudaan Bukittinggi – Agam, antara lain GNPF Ulama Bukittinggi – Agam, DPD FPI Sumatera Barat, KNPI Bukittinggi, IKADI Agam, KAMMI Kota Bukittinggi, IMM Bukittinggi, HMI Kota Bukittinggi, PMII Kota Bukittinggi, Komunitas One Day One Juz (ODOJ) DPA Bukittinggi-Agam, dan Mahasiswa IAIN Bukittinggi.
“Aksi ini diikuti oleh 26 simpul Organisasi Kepemudaan, Islam maupun Nasionalis. Adapun tuntutan dalam aksi ini adalah angkat militer-militer Israel di tanah Palestina dan hentikan penjajahan di Palestina. Dengan adanya aksi ini, Aliansi Bela Palestina Sumbar menolak dan mengecam pernyataan Donald Trump yang menyampaikan bahwa Al Quds adalah tanah Israel,” jelas Ketua Panitia Aksi Bela Palestina, Afdal Dinilhaq.
Dikatakan Afdal, tujuan aksi ini tidak hanya untuk melakukan penggalangan dana ataupun orasi untuk Palestina. Tetapi ada hal yang lebih penting lagi yaitu menyatukan Ormas yang ada di Kota Bukittinggi – Agam dan Sumatera Barat khususnya.
Aksi yang dilaksanakan sekitar pukul 10.00 WIB hingga 15.30 WIB itu berjalan dengan lancar dan tertib. Dalam kesempatan tersebut, panitia telah membagi jadwal kepada pimpinan ormas, organisasi kepemudaan atau tokoh agama untuk memberikan orasinya di atas mobil komando.
Korlap Aksi Bela Palestina, David Kasidi dalam orasinya menyerukan untuk memboikot produk Amerika Serikat dan Israel. Selain itu pihaknya menekankan kepada para peserta aksi, bahwa provokasi atau fitnah yang tersebar di media justru akan semakin menguatkan umat Islam di seluruh dunia.
“Mari kita bangga dengan produk-produk umat muslim, dan seharusnya kita malu menggunakan produk-produk dari Yahudi maupun Amerika Serikat. Provokasi dan fitnah terhadap Islam di media akan mempertebal keimanan dan persatuan umat Islam. Kebangkitan umat Islam sudah di depan mata, Aksi Bela Palestina di Kota Bukittinggi ini merupakan momentum untuk menuju kejayaan umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia,” ujarnya.
Orasi diteruskan berturut-turut dari Ketua GNPF Ulama Bukittinggi – Agam, Ketua KNPI Kota Bukittinggi, dan Imam Besar FPI Sumbar.
Ketua GNPF Ulama Bukittinggi – Agam, Ustad Mahmud mengatakan, Aksi Bela Palestina di Bukittinggi merupakan murni bentuk kepedulian umat muslim Bukittinggi – Agam kepada penderitaan rakyat Palestina.
“Palestina bertahun tahun dijajah karena tidak ada kepedulian dari negara-negara di sekitarnya. Islam pun apabila ingin bangkit lagi, harus ada kepedulian dari umat muslim sendiri. Mari kita bersatu untuk tegaknya kembali Islam di seluruh dunia,” tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua KNPI Kota Bukittinggi, Rio Andika yang menyampaikan bahwa kasus yang terjadi di Palestina adalah penindasan terhadap kemanusiaan, oleh karena itu sebagai umat muslim sudah seharusnya untuk bersatu.
Sementara itu, Imam Besar FPI Sumbar, Buya Busra Khatib Alam menjelaskan bahwa jangan sampai umat muslim Indonesia dianggap sebagai masyarakat yang tidak tahu berbalas budi. Pasalnya, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Palestina adalah bagian dan tanggung jawab dari umat muslim Indonesia dan seluruh dunia.
Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk bertuliskan antara lain “Sudahkah Anda Boikot Produk-Produk Israel”, “We Love Palestine”, “Free Palestine, Defend Al-Aqsha”. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung di sekitaran Jam Gadang, sekitar 300 anggota Polres Bukittinggi diturunkan untuk mengawal aksi tersebut. (AD)