MENARAnews, Denpasar (Bali) -Penyelenggaraan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) merupakan sarana komunikasi dan informasi yang mempunyai peran penting dan strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan, meningkatkan persatuan dan kesatuan, mendukung kegiatan ekonomi serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Untuk itu, sesuai dengan fungsinya serta mengacu pada UU RI Nomor 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi, maka anggota RAPI diharapkan dapat segera merangkul para penyelenggara telekomunikasi Radio yang beroperasi di Bali khususnya para Pecalang yang berada di pedesaan yang telah menerima bantuan dana hibah dari pemerintah Provinsi Bali untuk pengadaan sarana dan prasarana telekomunikasi seperti Handy Toky (HT) agar segera bisa dibantu pengurusan ijin perangkatnya, sehingga pengaturan frekuensi radio dapat berjalan dengan baik dan tidak tertanggu dengan frekuensi yang tidak berijin. Demikian terungkap dalam sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Musyawarah Daerah ke-VII RAPI Daerah 14 Bali, di Inna Grand Bali Beach Hotel, Denpasar Sabtu (4/11/17).
Lebih lanjut, dalam sambutannya Pastika juga mengungkapkan bahwa dalam tantangan teknologi informasi yang semakin mengglobal, maka diharapkan RAPI dapat menjaga dan meningkatkan eksistensinya dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dan Pemerintah, terutama dalam menerima dan menyampaikan informasi darurat bila terjadi kebencanaan.
Disamping itu, terkait dengan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) maka Pastika menyampaikan agar pelaksanaan Musda yang bertujuan untuk mengenang perjalanan panjang berdirinya sebuah organisasi, juga diharapkan dapat bertujuan untuk menentukan pilihan untuk kepengurusan yang baru, karena setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus yang baru.
Pastika berharap, siapapun yang akan terpilih nanti, agar dapat lebih meningkatkan lagi perjuangan organisasi demi kemajuan RAPI Daerah Bali kedepan.
Sementara itu, Ketua Umum RAPI Nasional Budi Sulistiono, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Musda merupakan forum kedaulatan tertinggi dalam tata kehidupan organisasi RAPI daerah yang merupakan perwujudan kedaulatan anggota.
Untuk itu ia berharap musda tersebut dapat dimanfaatkan dengan sbaik-baiknya bagi seluruh anggota dalam membwahas pertanggung jawaban dan dalam memilih pengurus yang baru masa periode 2017-2022.
Ia juga berharap bagi para pengurus yang akan terpilih nanti dapat memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat, dan meningkatkan kinerja yang selama ini sudah berjalan cukup baik.
Lebih jauh, Ketua Panitia Musda ke-VII Rapi Daerah 14 Bali, melaporkan bahwa persiapan musda telah dilaksanakan sejak bulan Januari. Namun persiapan musda sempat diwarnai dengan peningkatan Status Gunung Agung menjadi “AWAS” yang membuat para anggota RAPI harus turun langsung dalam kegiatan peduli kebencanaan dengan mendirikan Posko Bantuan Komunikasi di setiap POS (Camp Penampungan Pengungsi) dan diatensi penuh dari pengurus nasional dengan menugaskan 3 departemen untuk pemantauan lewat ROIP dan aplikasi team speak.
Melalui kerjasama yang baik, ia mengakui sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan komunikasi yang intensif dengan masyarakat. Ia berharap siaga bencana gunung agung dapat segera berakhir dan terkait dengan Musda, ia berharap dapat berjalan dengan lancar. (NN)
Editor : N. Arditya