MENARAnews, Demak (Jateng) – Pada Tanggal 27 Juni 2018 mendatang kita akan melaksanakan kembali gawe besar yakni pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023. Beragamnya pilihan masyarakat akan calon pemimpin, sangat memungkinkan terjadinya gesekan. Namun kesemuanya dapat diantisipasi jika setiap masyarakat mengerti dan paham mengenai tata cara dan aturan berpolitik. Saya sangat apresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan kali ini. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman lebih mengenai pendidikan politik bagi elemen masyarakat khususnya pemilih pemula.
Hal itu disampaikan Bupati Demak HM. Natsir saat membuka kegiatan pendidikan politik bagi tokoh masyarakat se Kecamatan karangawen yang mengambil tema “melalui penyuluhan politik masyarakat kita tingkatkan partisipasi masyarakat dalam pilgub 2018” yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kecamatan Karangawen, Selasa (7/11).
Menurutnya, ini sangat penting, mengingat peserta kegiatan merupakan tokoh masyarakat, ulama, tokoh pemuda yang notabene merupakan pemimpin informal di masyarakat.
“Saya minta seluruh hadirin sekalian mau dan mampu mengawal segala tahapan demokrasi, mulai dari sebelum hingga pasca pilgub 2018. Sekali lagi saya tekankan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang biasa. Namun, perbedaan yang ada tidak menjadi sumber perpecahan tetapi menjadi satu ikatan yang harmonis. Berikan saran, petuah yang menyejukan masyarakat dan jika terjadi perselisihan jadilah peredam yang mampu berikan solusi yang baik di masyarakat”, jelas Natsir.
Selain itu lanjutnya, pendidikan politik harus dilakukan terus menerus hingga masyarakat sadar bahwa melalui demokrasi bisa dipilih pemimpin yang ideal. Yakni pemimpin yang tulus dan berani melakukan perbuatan reformatories demi kepentingan masyarakat, yang ditandai dengan tindakan yang betul-betul menjawab gejolak atau aspirasi masyarakat, mengakomodasi kepentingan wong cilik, memulihkan supremasi hukum, menyehatkan ekonomi, dan menempatkan kerukunan bangsa di tempat pertama.
“Terus lakukan berbagai upaya penyadaran politik publik. Artinya, advokasi politik harus tetap dilakukan agar tingkat partisipasi masyarakat pada pilgub nanti berada pada level yang diharapkan semua pihak. Untuk itu, mari kita wujudkan kematangan politik demokrasi masyarakat”, ujarnya.
“Mari kita ciptakan Kabupaten Demak untuk selalu kondusif, kalau ada permasalahan diselesaikan bersama”, imbuhnya.
Sementara Anwar Masdari, S.IP, M.Si. mengatakan kegiatan yang diikuti 60 0rang peserta yang terdiri dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di wilayah Kecamatan Karangawen ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya partisipasi politik masyarakat, meningkatkan kesadaran politik masyarakat sehingga berkontribusi positif terhadap kemajuan Demak, dan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam melakukan pembinaan dan pendidikan politik kepada masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk selanjutnya meningkatkan wawasan, pemahaman dan persepsi tentang pemilihan kepala daerah, serta meneguhkan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga iklim yang sejuk dan kondusif pasca pilkada. (Spn)