MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Bertempat di Ruang Rapat Utama Balaikota Bukittinggi, Kamis (09/11), Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias memimpin rapat bersama Forkopimda dan Tim Negosiator P4B Pasar Atas. Dalam kesempatan tersebut, Pemko dan Forkopimda Bukittinggi telah menyepakati dimana lokasi penampungan bagi pedagang korban kebakaran Pasar Atas Bukittinggi. Pemko dan Forkopimda Bukittinggi sepakat tempat penampungan pedagang korban kebakaran Pasar Atas adalah di pelataran parkir roda empat samping Gloria, Pasar Putiah, Pasar Wisata dan Belakang Pasar.
Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Yuen Karnova mengatakan setelah dimusyawarahkan, maka didapatkan beberapa alternatif tempat. Tempat penampungan yang disepakati adalah di pelataran parkir roda empat samping Gloria, Pasar Putiah, Pasar Wisata dan Belakang Pasar. Parkir roda empat dialihkan ke Jalan Minangkabau dengan tidak menutup akses ke Kebun Binatang. Untuk kawasan parkir, Pasa Putiah, Pasar Wisata dibangun kios sebanyak 763 kios sedangkan 400 lapak di belakang pasar untuk kaki lima. Pihaknya menambahkan bahwa direncanakan senin depan (13/11) telah mulai dibangun penampungan pedagang tersebut.
Sementara itu, Tim Negosiator P4B Pasar Atas Yulius Rustam mengatakan, pada dasarnya Tim Negosiator mendukung semua kebijakan Pemko jika memang untuk mendukung pedagang. Hasil keputusan Pemko dan Forkopimda hari ini akan dibawa kembali untuk dimusyawarahkan dengan pedagang. Yulius Rustam pun berharap agar akses jalan dibuka, karena ada beberapa penggeseran tempat berdagang sehingga belakang pasar terbuka dan pedagang tertarik pindah kesana.
“Mewakili pedagang, kami ingin keputusan bersama, hasil mufakat dan bergandengan tangan. Kami mendukung, kita lakukan dulu pembuatan penampungan di area parkir. Sambil jalan, akan kembali kita diskusikan dan kita rembukkan. Apalagi jika akan dibuka akses ke belakang pasar, diharapkan pedagang akan tertarik kesana,” katanya.
Dikatakan Yulius Rustam, terdapat beberapa pedagang yang mulai pindah ke Pasar Banto. Selain itu, Tim Negosiator sudah berusaha mengurangi beban agar banyaknya pedagang yang akan ditampung Pemko berkurang.
“Pedagang tidak akan memberatkan Pemko. Kita juga telah berusaha keras memberikan pengertian kepada pedagang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wako Ramlan mengatakan tempat penampungan yang direncanakan itu merupakan hasil kesepakatan Pemko dengan Forkopimda agar perekonomian cepat pulih.
“Semua Forkopimda menyetujui penampungan tidak dibuka di Jalan Ahmad Yani, tidak di Jalan Minangkabau dan tidak juga di Jalan Perintis Kemerdekaan. Kita berharap Tim Negosiator dan perwakilan pedagang dapat memahami dan menerima keputusan penampungan itu. Pemko akan tetap melihat perkembangan, semoga tidak sampai ke Pasar Putiah,” jelasnya.
Menurut Ramlan, memang ada tiga opsi awal terkait penampungan pedagang korban Pasar Atas, namun dalam perencanaan tersebut terdapat beberapa kendala yang ditemui.
“Apabila penampungan dilakukan di Jalan Perintis, pedagang menolak. Lalu kalau di Jalan Ahmad Yani akan menghalangi akses jalan bagi truk pembawa material pembangunan Pasar Atas. Sedangkan kalau di Jalan Minangkabau akan menutup akses ke Kebun Binatang. Karena itulah Pemko dan Forkopimda sepakat dengan penampungan di areal parkir itu,” jabarnya.
Pihaknya menambahkan bahwa mulai hari ini akan langsung dilaksanakan kegiatan persiapan. Sementara Tim dari Kementrian PU sedang melakukan uji kelayakan terhadap Pasar Atas. Namun demikian Ramlan menegaskan, Pemko akan bertolak ansua dan bersedia selalu berdiskusi dengan pedagang. (AD)