MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya resmi memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten untuk 5 tahun ke depan. Kemenangan ini diraih setelah putri dari mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya itu, menyisihkan pesaing kuat Bupati Pandeglang, Irna Narulita dengan raihan 6 suara dari 10 suara.
Pertarungan dua srikandi asal Banten Selatan dalam Musyawarah Daerah (Musda) III DPD Partai Demokrat Provinsi Banten di S’Rizky Pandeglang ini sangat menarik. Karena menjadi pertaruhan 2 kepala daerah di Selatan Banten. Terlebih Irna baru berani ikut pencalonan didetik-detik akhir.
Proses pemilihan ketua ini dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.
Ketua DPD Partai Demokrat Banten terpilih, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, partainya kini mempunyai tugas berat dalam mensukseskan Pilkada serentak 2018 di empat kabupaten kota di Banten. Namun ia memiliki keyakinan bahwa dukungan pemilih ke partai berlambang mercy itu akan lebih baik.
“Pilkada serentak menjadi tugas kita untuk mensukseskan di 4 kabupaten kota. Ini memang tugas berat. Tetapi saat Pilgub kemarin menjadi bukti kebangkitan Demokrat dengan terpilihkan Pak WH (Wahidin Halim) sebagai Gubernur,” katanya Optimis.
Sedangkan untuk jabatan Irna Narulita, Iti menginginkan agar wanita kelahiran Jakarta 47 tahun silam itu menjadi Sekretaris DPD. Kendati demikian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan. Karena pasca pemilihan ini, pihaknya baru akan menyusun struktur.
“Tergantung nanti beliau mintanya dimana. Tadi Pak Pramono menawarkan di Sekretaris, ayo. Tinggal nanti posisi Wakil Ketua diangkat, untuk menunjang kesekertariatan. Karena semua pantas ditempatkan oleh Bu Irna,” ujar Iti sambil melempar senyum.
Sementara itu, Irna Narulita mengaku tidak ambisius untuk menduduki jabatan tertentu di DPD. Apalagi Irna mengatakan sempat menolak untuk mengikuti kontestasi pemilihan Ketua DPD Demokrat Banten. Namun Ia menuturkan akan memikirkan tawaran tersebut.
“Kalau jabatan urusan belakangan. Yang penting siap bekerja dulu. Urusan jabatan itu, urusan duniawi nanti kita rumuskan bareng-bareng,” kata Irna diplomatis.
Hanya saja mantan anggota DPR RI itu kini akan fokus membantu raihan suara Demokrat dalam Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, setelah ia hengkang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Insya Allah saya akan dukung kepengurusan dan partai. Nanti akan kami undang, kami ajak semua elemen masyarakat untuk masuk ke rumah besar ini supaya partai ini bisa lebih besar,” tandasnya.