MENARAnews, Denpasar (Bali) – Sebagai daerah tujuan wisata internasional, Bali adalah daerah yang terbuka. Dinamika globalisasi yang sangat cepat dan kompleks, membawa berbagai dampak sosial, ekonomi, bahkan ideologi. Fenomena ini, tentu juga berpengaruh pada eksistensi desa pakraman. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka Pasamuhan Agung VI Majelis Desa Pakraman (MDP) Bali dengan tema “Penguatan Eksistensi Desa Pakraman Menghadapi Tantangan Global” di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Rabu (15/11/2017).
Pastika menyampaikan, komitmen untuk meningkatkan eksistensi desa pakraman, harus dimulai oleh parajuru majelis dan parajuru desa pakraman, bersama Pemerintah. “Salah satunya adalah peningkatan kapasitas parajuru, melalui berbagai program/kegiatan,” ujarnya. Untuk penguatan desa pakraman, Ia mengusulkan tiga hal, yakni adanya persyaratan parajuru adat seperti umur, memiliki track record yang baik dan sebaiknya non partisan. Selain itu adanya pengawasan seperti yang saat ini sudah dilakukan oleh majelis. Dan yang terakhir agar produk desa pakraman dibuat secara tertulis dan diketahui oleh Majelis.
Bendesa Agung Majelis Utama Desa Pakraman Jero Gede Suwena Putus Upadesa mengatakan banyak hal yang perlu dibahas untuk menghadapi perubahan era globalisasi yang sangat cepat. Menurutnya kekuatan yang dimiliki Bali adalah sumber daya manusianya. Oleh karena itu bagaimana meningkatkan kualitas SDM di Bali untuk mewujudkan desa pakraman yang sejahtera. Jangan sampai SDM di Bali diperlemah dengan narkoba dan sifat sifat negatif lainnya, tambahnya. “Kita perlu akui masih banyak parajuru yang perlu ditingkatkan kualitas dirinya agar desa pakraman bangkit,” ujarnya.
Gubernur Pastika juga mengatakan Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk menjaga kelestarian adat dan budaya Bali yang bernafaskan agama Hindu melalui berbagai program yang diarahkan demi pemberdayaan krama dan lembaga desa pakraman, serta lembaga tradisional lainnya. Salah satunya adalah kontinuitas pemberian bantuan keuangan yang dialokasikan dalam APBD Provinsi Bali yang terus mengalami peningkatan.
“Dengan dukungan DPRD Provinsi Bali, dalam tahun anggaran 2018 mendatang, besaran bantuan untuk masing-masing Desa Pakraman adalah 225 juta rupiah. Naik dari tahun ini, yang masih 200 juta rupiah,” ujarnya.
Pasamuhan Agung dihadiri oleh sekitar 325 orang peserta baik dari Majelis Utama Desa Pakraman, Majelis Madya Desa Pakraman, Majelis Alit Desa Pakraman, akademisi, LSM dan undangan lainnya. (NN)
Editor: N. Arditya