MENARAnews, Manado (Sulut) — Aliansi Masyarakat Sulut Independen (AMSI) Sulut menggelar dialog terbuka, di Hotel Sahid Kawanua Manado, pada Sabtu (25/11/2017)
Dialog tersebut yang mengangkat tema “peran generasi muda dalam mengantisipasi potensi konflik sosial di Sulut dan memperkokoh persatuan bangsa” ini dihadiri oleh para mahasiswa, masyarakat, dan tokoh-tokoh muda di Prov Sulut.
Dalam Sambutannya, Ketua AMSI Sulut, Stevi Mait didampingi Sekertaris AMSI Sulut Andi Hayati dan pengurus, mengatakan dialog ini diadakan atas dasar kepedulian terhadap konsistensi perkembangan situasional bangsa Indonesia, khususnya di Prov. Sulut. Sikap saling menghargai perbedaan dan toleransi antar sesama pemeluk agama didalam masyarakat akan memperkokoh persatuan bangsa Indonesia.
“Sebagai generasi muda, perlu untuk mengetahui cara menghindari potensi konflik sosial di masyarakat, melalui berbagai pendekatan, sehingga persatuan bangsa dapat terus diperkokoh”, tandasnya.
Selain itu, generasi muda juga memiliki peran sentral dalam memberikan masukan dan kontribusi nyata dalam mencegah konflik sosial di masyarakat. Diantaranya dengan menjaga sikap toleransi dan persatuan.
“Generasi muda memiliki peran penting dalam mencegah konflik sosial di masyarakat, salah satunya melalui sikap toleransi yang baik dalam bermasyarakat”, ungkap Stevi Mait.
Akademisi Fisipol Unsrat Manado, Mahyudin Damis, mengatakan Kota Manado berisikan masyarakat yang heterogen, dan pengalaman bahwa Kota Manado masyarakatnya dapat hidup berdampingan sejak dahulu, meskipun percampuran budaya telah ada. Merawat modal social itulah yang harus kita jaga dan dirawat dengan tujuan proses perubahan social budaya dapat terjadi dengan netral. Disisi lain, peran generasi muda juga penting dalam merawat kemajemukan dan menjaga persatuan.
“Generasi muda harus dapat berfikir kritis, toleransi, memandang perbedaan itu adalah keniscayaan, berusaha mencari titik temu bukan titik perbedaan”. Sambungnya.
Budayawan Sulut, Reiner E Ointoe, mengatakan peran pemuda dalam pergerakan tentunya yang diharapkan adalah tumbuhnya gerakan pembaruan kepemudaan yang menjunjung kinerja, kejujuran, keadilan, intelektualitas serta profesionalitas gerakan. Peran tersebut diperlukan untuk mewujudkan persatuan di Indonesia melalui pemuda.
“Kemajuan pemuda kemajuan pemuda diperlukan dalam mendorong persatuan Indonesia, dengan penguasaan Sains, Teknologi dan penciptaan gerakan positif di masyarakat” tandasnya.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Manado, Erick G Kawatu menambahkan, bahwa para generasi muda harus memiliki pemahaman yang baik tentang kebhinekaan dan landasan Negara.
“Generasi muda harus paham benar makna dari Kebhinekaan dan landasan Negara, kemudian dapat memberikan sumbangsih pemahaman tersebut kepada masyarakat” tutup Kawatu. (Adh)